1. PENDAHULUAN
Berbicara mengenai karangan, baik yang berupa karangan pendek maupun
panjang, kita harus berbicara mengenai beberapa hal di sekitar karangan
tersebut. Pertama adalah topik yang menjadi isi karangan. Kedua adalah struktur
pengorganisasian karangan. Kemudian, menyusul pengisian struktur karangan (bab,
subbab, dan alinea).
Inti pembicaraan tulisan ini hanyalah sedikit dari sekian masalah di
sekitar karangan, yaitu pengembangan alinea dengan segala aspek-aspeknya. Misalnya,
pengertian serta fungsi alinea, struktur dan jenis-jenis alinea, kriteria
alinea yang baik serta beberapa cara pengembangan alinea.
2. PEMBAHASAN
A.
Pengertian Alinea
Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3, dari terbitan Departemn Pendidikan Nasional
tertera penjelasan bahwa alinea adalah bagian wacana yang mengungkapkan suatu
pikiran yang lengkap atau satu tema yang dalam ragam tulis ditandai oleh baris
pertama yang menjorok kedalam atau jarak spasi yang lebih. Dalam kamus tersebut
alinea diartikan pula sebagai paragraf.
Sumber lain
mengatakan bahwa Alinea atau Paragraf adalah
seperangkat kalimat yang berkaitan satu sama lain, membentuk satu kesatuan
untuk mengungkapkan atau mengemukakan satu gagasan pokok.[1]
Ada beberapa
ciri atu karakteristik alinea antara lain, sebagai berikut:
1)
Setiap alinea mengandung makna, pesan,
pikiran, atau ide pokok yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan;
2)
Alinea umumnya dibangun oleh
sejumlah kalimat;
3)
Alinea adalah satu kesatuan ekspresi
pikiran;
4)
Alinea adalah kesatuan yang koheren
dan padat.
B.
Fungsi Alinea
Tersirat beberapa
fungsi alinea, yaitu:
1)
Sebagai penampung dari sebagian
kecil jalan pikiran atau ide pokok keseluruhan karangan;
2)
Memudahkan pemahaman jalan pikiran
atau ide pokok;
3)
Memungkinkan pengarang melahirkan
jalan pikirannya secara sistematis;
4)
Mengarahkan pembaca dalam mengikuti
alur pikiran pengarang serta memahaminya;
5)
Sebagai alat penyampai pikiran;
6)
Sebagai penanda pikiran baru
dimulai.
Dalam rangka
keseluruhan karangan, alinea sering juga digunakan sebagi pengantar, transisi
atu peralihan dari satu bab ke bab lainnya. Bahkan, tidak jarang alinea
digunakan sebagai penutup. Di sini, alinea berfungsi sebagai pengantar, transisi,
dan konklusi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa alinea berfungsi sebagai
berikut :
1)
Sebagai penampung dari sebagian
kecil jala pikiran atau ide pokok keseluruhan karangan .
2)
Memudahkan pemahaman jalan pikiran
atau ide pokok pengarang.
3)
Alat bagi pengarang untuk
mengembangkan jalan pikirn secara sistematis.
4)
Pedoman bagi pembaca untuk mengikuti
dan memahami alur pikiran pengarang.
5)
Sebagai penyampai pikiran atau ide
pokok pengarang kepada pembaca.sebagai penanda bahwa piiran baru dimulai
6) Dalam rangka
keseluruhan karangan,alinea dapat berfungsi sebagi pengantar,transisi,dan
penutup (konklusi).
C.
Unsur-unsur Alinea
Alinea
adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang dipergunakan
oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya
kepada para pembaca. Supaya pikiran tersebut dapat diterima oleh pembaca, alinea
harus tersusun secara logis-sistematis. Alat bantu untuk menciptakan susunan
logis-sistematis itu adalah unsur-unsur penyusun alinea, yaitu:transisi (transition),
kalimat topik (topic sentence), kalimat pengembang (development
sentence), dan kalimat penegas (punch-line).
Keempat
unsur penyusun alinea tersebut, terkadang
muncul secara bersamaan, terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah
alinea. Berikut adalah pembagiannya:
1)
Alinea yang Memiliki Empat Unsur
Susunan
alinea jenis ini terdiri atas :
a.
Tarnsisi (berupa kata, kelompok
kata, atau kalimat);
b.
Kalimat topik;
c.
Kalimat pengembang;
d.
Kalimat penegas.
2)
Alinea yang Memiliki Tiga Unsur
Alinea jenis
ini terdiri atas :
a.
Transisi (berupa kata,kelompok
kata,atau kalimat);
b.
Kalimat topik;
c.
Kalimaat pengembang.
3)
Alinea yang Memiliki Dua Unsur
Alinea jenis
ini terdiri atas :
a.
Kalimat topik;
b.
Kalimat pengembang.
Dari sebuah karya tulis tentu dibutuhkan beberapa
alinea untuk menjadikannya sempurna, sehingga dibutuhkan penghubung antar
alinea satu dengan alinea berikutnya. Berikut adalah bentuk-bentukya:
1)
Transisi (mata rantai penghubung)
Transisi
berfungsi sebagai penghubung jalan pikiran dua alinea yang berdekatan.
Tarnsisi
tidak harus selalu ada dalam setiap alinea. Kehadiran transisi dalam alinea bergantung
pada pertimbangan pengarang. Bila pengarang merasa perlu ada tarnsisi demi
kejelasan informasi, transisi wajar ada. Sebaliknya, bila pengarang bisa
mengekspresikan ide pokoknya dengan jernih tanpa transisi, transisi tidak perlu
hadir dalam alinea tersebut.
2)
Kalimat Topik
Ada berbagai
istilah yang sama maknanya dengan kalimat topik. Dalam bahasa inggris, kita
mengenal istilah-istilah, major point, main idea, central idea, dan topic
sentence. Keempat-empatnya bermakna sama mengacu kepada pengertian kalimat
topik. Dalam bahasa Indonesia, kita pun mengenal istilah-istilah, seperti
pikiran utama, pokok pikiran, ide pikiran, dan kalimat pokok. keempat-empatnya
juga mengandung makna yang sama, yaitu mengacu pada kalimat topik.
Kalimat
topik adalah perwujudan pernyataan ide pokok alinea dalam bentuk umum atau
abstrak.
Contoh: Sial benar saya hari ini.
Menyatakan kesialan seseorang. Kesialan
tersebut baru berupa pernyataan abstrak yang harus diuraikan kedalam
contoh-contoh yang konkret.
3)
Kalimat Pengembang
Sebagian
besar, kalimat-kalimat yang terdapat dalam suatu alinea termasuk kalimat
pengembang.
Susunan
kalimat pengembang tidak sembarangan. Urutan kalimat pengembang sebagai
perluasan pemaparan ide pokok yang bersifat abstrak menuruti hakikat ide pokok.
Pengembangan kalimat topic yang bersifat kronologis, biasanya menyangkut
hubungan antara benda atau kejadian dan waktu. Urutannya masa lalu, kini, dan
yang akan datang.
Bila
pengembangan kalimat topik berhubugan dengan jarak (spacial), hal ini
biasanya menyangkut hubungan antara benda, peristiwa atau hal, dan ukuran jarak.
Bila pengembangan kalimat topik berhubungan dengan sebab akibat, kemungkinan
urutannya sebab dinyatakan lebih dahulu, lalu diikuti akibatya. Penyusunan
urutan kalimat pengembang yang berdasarkan urutan nomornya dimulai dari
kejadian pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.
D.
Jenis-Jenis Alinea
Berdasarkan
penempatan ide pokok pada alinea, dapat ditentukan jenis alinea yang akan
dibuat, yaitu sebagai berikut:
1)
Alinea deduktif
Apabila ide
pokok di tempatkan pada bagian awal alinea,maka alinea ini disebut deduktif.
2)
Alinea induktif
Apabila ide
pokoknya ditempatkan pada bagian akhir,maka alinea ini disebut induktif.
3)
Alinea campuran
Alinea yang
ide pokoknya secara simultan ditempatkan pada bagian awal dan akhir disebut
alinea campuran. Biasanya ide yang terdapat pada bagian akhir merupakan
pengulangan ide yang terdapat pada bagian awal.
4)
Alinea deskriptif
Pada jenis
alinea ini ide pokok tidak ditempatkan pada salah satu kalimat yang membangun
alinea karena tidak ada satu pun yang lebih penting daripada ide lainnya.
2. KESIMPULAN
Ditinjau
dari segi kalimat dan ide yang terkandung di dalamnya,alinea dapat
didefinisikan sebagai berikut. Alinea adalah seperangkat kalimat yang
mengandung sekelompok ide yang saling berkaitan dan bernaung di bawah satu ide
pokok. Ditinjau dari segi penampilannya dalam suatu wacana, alinea adalah
bagian wacana yang ditandai oleh baris pertama yang menjorok ke dalam atau oleh
jarak spasiyang lebih dari jarak spasi baris kalimat-kalimat lainnya.
Berdasarkan
penempatan ide pokok pada alinea, alinea dibagi menjadi 4 jenis yaitu alinea
deduktif, alinea induktif, alinea campuran, alinea deskriptif.dan berdasarkan
cara mengembangkan ide dan alat bantu yang digunakan untuk menjaga kesinambungan
pengungkapan ide atu keruntunan ide dapat dibagi dalam sepuluh bagian,
diantaranya alinea definisi, alinea contoh, alinea perbandingan, alinea
analogi, alinea klimaks atu induktif, alinea anti klimaks atu deduktif, alinea
campuran alinea sebab-akibat, alinea proses, alinea deskriptif.
Untuk
menyusun alinea secara logis-sistematis diperlukan alat bantu berupa
unsur-unsur penyusun alinea, seperti transisi (transition), kalimat
topik (topic sentence), kalimat pengembang (development sentence),
dan kalimat penegas (punch-line) keempat unsur penyusun alinea tersebut,
terkadang muncul secara bersamaan, terkadang pula hanya sebagian yang muncul
dalam sebuah alinea.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar