Puji dan syukur yang tak terhingga penulis panjatkan
kehadirat Illahi Rabbi, atas berkah, rahmat, karunia dan hidayah-Nya
akhirnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun
tujuan disusunnya makalah ini ialah sebagai salah satu agenda kegiatan
akademis yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa/mahasiswi dalam
menyelesaikan studi di tingkat perkuliahan semester I (Pertama), adapun
judul yang penulis buat didalam makalah ini adalah mengenai “ REPRODUKSI SEL”.
Dalam
proses penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapatkan bantuan,
dukungan, serta do’a dari berbagai pihak, oleh karena itu izinkanlah
didalam kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih dengan penuh
rasa hormat serta dengan segala ketulusan hati kepada:
1. Kedua
orang tua, atas curahan kasih sayang yang tiada henti, yang senantiasa
mendukung secara moril & materiil serta yang selalu mendo’akan
penulis didalam menempuh pendidikan ini.
2. Bapak Rudi Pramadi, selaku
guru mata kuliah Biologi yang dengan segala keikhlasannya telah
memberikan bimbingan, arahan, serta nasehat kepada penulis hingga
terselesaikannya makalah ini
3. Teman-teman
seperjuangan khususnya fakultas SI-MATEMATIKA yang senantiasa memberi
masukan untuk penulis menyelesaikan makalah ini
Sangatlah
disadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan didalam
penyusunannya dan jauh dari kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan
masukan baik saran maupun kritik yang kiranya dapat membangun dari para
pembaca. Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
khususnya bagi kita semua.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Setiap sel dapat memperbanyak diri membentuk sel-sel
yang baru melalui proses pembelahan. Pada makhluk hidup bersel tunggal,
pembelahan sel tersebut merupakan cara untuk berkembang biak. Misalnya
pada bakteri atau protozoa, terjadi proses pembelahan sel dari satu sel
menjadi dua, empat, delapan dan seterusnya.
Pada makhluk hidup bersel banyak, reproduksi sel
mengakibatkan bertambah banyaknya sel-sel tubuh, dan dengan demikian
terjadilah pertumbuhan tubuh makhluk hidup. Misalnya, sel-sel pada tubuh
anak kucing membelah diri mengakibatkan tubuh anak kucing bertambah
besar. Selain itu, reproduksi sel juga menyebabkan dihasilkannya sel-sel
gamet(sel kelamin). Kucing jantan menghasilkan sperma dan kucing betina
menghasilkan ovum.
Pada dasarnya, reproduksi sel dapat dibedakan menjadi 2
macam, yaitu: pembelahan sel secara langsung dan secara tak langsung.
Pembelahan sel secara langsung tidak melalui tahapan, disebut pula
amitosis. Sedangkan pembelahan sel secara tak langsung melalui tahapan
dan dibedakan menjadi pembelahan mitosis dan pembelahan meiosis. Mitosis
menghasilkan dua sel anak yang identik satu sama lain dan identik pula
dengan induknya dalam hal jumlah kromosom dan komposisi genetik. Meiosis
menghasilkan 4 sel anak, masing-masing memiliki setengan jumlah
kromosom induk, dan dengan komposisi genetik berbeda.
1.2. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, dapat disusun pertanyaan yang akan menjadi
focus pembahasan dalam makalah ini, yaitu bagaimana penjelasan tentang
kehidupan sel dan perkembangan sel baik secara mitosis maupun secara
meiosis ?
1.2 Tujuan Pembuatan Makalah
Untuk mengetahui secara detail proses-proses reproduksi sel.
1.3 Manfaat Pembuatan Makalah
Dapat mengetahui secara detail proses-proses reproduksi sel.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Reproduksi Sel
Reproduksi sel adalah proses memperbanyak jumlah sel
dengan cara membelah diri, baik pada organisme uniseluler maupun
multiseluler. Pembelahan sel pada organisme uniseluler merupakan suatu
cara bagi organisme tersebut untuk melestarikan jenisnya. Sedangkan,
bagi organisme multiseluler, pembelahan sel menyebabkan pertumbuhan dan
perkembangan organisme. Misalnya, pada manusia, sel-sel memperbanyak
diri sehingga tubuh manusia tersebut menjadi besar dan tinggi. Selain
itu, reproduksi sel pada organisme multiseluler juga menghasilkan
sel-sel gamet yang berguna pada saat perbanyakan secara generatif
(reproduksi organisme melalui proses perkawinan). Reproduksi sel
merupakan proses penggandaan materi genetik (DNA) yang terdapat di dalam
nukleus. Sehingga, menghasilkan sel-sel anakan yang memiliki materi
genetik yang sama.
Tujuan sel bereproduksi adalah:
1. Perbanyakan sel sehingga terjadi pertumbuhan
2. Pembentukan sel baru yang berbeda dari induknya
3. Pembentukan sel baru yang tentu lebih muda dan sama dengan yang
sebelumnya.
4. Pembentukan Jaringan
5. Regenerasi sel
6. Pembentukan individu baru dan lain-lain
Sel
yang membelah disebut sel induk, dan hasil pembelahannya disebut sel
anak. Sel induk memindahkan salinan informasi genetiknya (DNA) ke sel
anak.
Jika
transformasi genetik itu langsung (amitosis) dan jika melalui tahapan
(mitosis/miosis) Untuk menyampaikan informasi genetik tersebut tentu sel
induk harus melipat gandakan informasi genetik yang dimilikinya (DNA)
melalui replikasi (duplikasi) sebelum melaksanakan pembelahan atau
reproduksi sel, replikasi itu terjadi pada waktu Interfase ( istirahat
sel tidak membelah) tepatnya pada fase Sintesa (S).
2.2 Bentuk-Bentuk Pembelahan Sel
Berdasarkan ada tidaknya tahap-tahap pembelahan, reproduksi sel dibedakan atas:
2.2.1 Pembelahan langsung (Amitosis / pembelahan biner)
Pada organisme uniseluler misalnya bakteri, protozoa dan
ganggang bersel satu, terjadi proses pembelahan secara langsung, yang
artinya proses pembelahan itu tidak melalui tahapan-tahapan pembelahan.
Pembelahan itu dikenal juga dengan pembelahan amitosis. Satu sel induk
akan membelah secara langsung menjadi dua, dua menjadi empat, empat
menjadi delapan dan seterusnyadi dua, dua menjadi empat, empat menjadi
delapan dan seterusnya hingga sel itu bertambah banyak. Setiap sel
membelah menjadi dua sel yang sama (identik) sehingga disebut juga
pembelahan biner. Pembelahan biner terjadi misalnya pada
perkembangbiakan amoeba.
Pada proses pembelahan langsung ini setiap sel anak
mewarisi sifat-sifat induknya. Dengan kata lain, pembelahan langsung
senantiasa menghasilkan keturunan yang identik. Prosesnya didahului oleh
pembelahan inti menjadi dua, diikuti oleh pembelahan sitoplasma dan
akhirnya sel itu terbagi menjadi dua sel anak.
Perhatikan pembehalan amitosis pembelahan sel amoeba pada gambar berikut.
2.2.2 Pembelahan tidak langsung (mitosis dan meiosis)
Pembelahan
sel yang terjadi melalui tahap-tahap pembelahan. Dilakukan oleh
organisme eukariotik seperti sel hewan, sel tumbuhan dan sel manusia,
yang tentu mereka semuanya punya lebih dari satu sel ( multicelluler).
2.2.2.1 Pembelahan Mitosis
Pembelahan yang bertujuan untuk
1. Mengganti atau memperbaiki jaringan tubuh yang sudah rusak atau aus,
2. Pertumbuhan ( perbanyakan sel sehingga baik kwantitas dan kwalitasnya
bertambah).
3. Membentuk Jaringan karena produk pembelahan ini kromosom/sifat induk sama dengan sifat anakannya , artinya karena membentuk jaringan baik sel baru dan lama sama.
Pembelahan mitosis mempunyai karakter yaitu:
1. Berlangsung pada sel somatic
2. Menghasilkan 2 buah sel anakan yang identik dengan induknya.
3. Melakukan pembelahannya sekali
4. Antar pembelahan satu dengan yang kedua diselingi dengan fase interfase ( istirahat tidak membelah )
5. Anakan selnya mempunyai jumlah kromosom yang sama dengan induk sifatnya sama dengan induk mempunyai kemampuan membelah lagi, ini tidak terjadi pada anakan hasil miosis
6. Pada
organisme bisa terjadi pada usia muda , dewasa , ataupun usia tua ,
yang pada pembelahan miosis hanya bisa terjadi di usia dewasa tidak pada
organisme yang usianya muda
7. Tahapannya I-P-M-A-T interfase dulu baru PMAT lagi berikut uraiannya
Tahapan Pembehan Mitosis adalah :
Interfase
Merupakan
fase istirahat dari pembelahan sel. Namun tidak berarti sel tidak
beraktifitas justru tahap ini merupakan tahapn yang paling aktif dan
penting untuk mempersiapkan pembelahan.
Terbagi atas tiga fase, yaitu:
1. Fase G1 (growth 1/pertumbuhan 1)
Merupakan
fase paling aktif berlangsung selama 9 jam. Pada fase ini sel
mengadakan pertumbuhan dan perkembangan. Pada fase ini sel bertambah
ukuran dan volumenya.
2. Fase S (Sintesis)
3. Fase G2 (Growth 2/Pertumbuhan 2)
Merupakan fase yang didalamnya terjadi proses sintesis protein. Pada fase ini sel siap untuk mengadakan pembelahan
Sekali
lagi bahwa fase Mitosis tidak diawali dengan Interfase tetapi Fase
Profase , karena Interfase merupakan persiapan mitosis , merupakan fase
istirahat sel tidak membelah. Sedangkan Mitosis itu Fase sel melakukan
pembelahan / reproduksi .
1. Fase Profase
Merupakan tahap awal dari pembelahan sel secara mitosis maupun miosis , yang ditandai dengan:
1. Kromatin memendek dan menebal membentuk kromosom , kemudian
kromosom mengganda membentuk kromatida.
2. Membran nukleus dan nukleolus (anak inti) menghilang
3. Sentriol memisah diri menuju kutub yang berlawanan.
4. Benang
spindel yang keluar dari masing masing sentriol pada kutub berbeda
mengatur diri memegang masing kromatid yang tidak teratur itu.
5. Segera mendorong kromatid yang terbengkalai itu menjadi sangat teratur menuju ke bidang equator.
2. Metafase
Tahap ini ditandai dengan :
1. Kromatid / kromosom mengatur diri pada bidang equator / bidang pembelahan berhadap hadapan .
2. Setiap sentromer memiliki dua kinetokor yang masing-masing dikaitkan oleh benang spindle
3. Tentu Kromosom yang berhadapan itu sudah membawa sandi genetik yang sama karena memang visinya membentuk 2 sel yang sama.
3. Anafase
Tahap ini ditandai dengan:
1. Kedua kromatid berpisah menuju kutub yang berlawanan
2. Keadaan sel jadi memanjang , membran sel melekuk, pada akhir anaphase
3. Pada
fase ini tentu set kromosom terjadi pemisahan / pengurangan dari tetrad
kromosom ketika berhadapan pada fase metafase terpisah menjadi masing
masing 2n (diploid)
4. Telofase
Tahap ini ditandai dengan :
1. Kromosom / kromatid telah sampai di kutub-kutub yang berlawanan
2. Terbentuk sekat pemisah sehingga sel terlihat terbentuk 2 sel dengan masing masing 1 inti
3. Membran nukleus terbentuk membungkus kromosom dan nukleolus mulai tampak
4. Kromosom menipis dan memanjang menjadi kromatin dan akhirnya tak terlihat lagi
5. Terjadi
sitokinesis (Membran plasma melekuk) yang di dahului oleh Karyokinesis
(inti jadi 2) dan akhirnya terlihat sel membelah menjadi 2
Gambar Mitosis
2.2.2.2 Pembelahan Meiosis (Pembelahan Reduksi)
Pembelahan
ini terjadi bukan di sel kelamin namun di kelenjar kelamin seperti
testes atau ovarium dimana pembelahan untuk membentuk sel kelamin
(n)dari sel tubuh (2n /diploid) , sel tubuh yang membentuk tidak
sembarangan sel tubuh tetapi sel induk kelamin atau induk sperma /induk
ovum yang mempunyai nama latin Spermatogonium /Oogonium kedua induk itu
terus dibentuk namun jelas secara mitosis ( 2n -2n).
Pembelahan meiosis bertujuan
1. Untuk membentuk sel-sel kelamin.
2. Membentuk pengurangan jumlah kromosom (mereduksi)
3. Pereduksian
bertujuan untuk membentuk hasil zygot dari perteuan dua sel kelamin
yang selalu sama dengan individu yang ada /individu sebelumnya
4. Untuk
mencapainya Pembelahan meiosis berlangsung melalui dua tahapan
pembelahan, yaitu miosis 1 dan miosis 2 secara langsung tanpa
penggandaan lagi karena harus ada reduksi kromosom
Tahapan pembelahan meiosis adalah sebagai berikut:
Karena
dari sel tubuh yang bisa membentuk sel kelamin maka diawali dengan Fase
dimana sel tumbuh dan berkembang. Merupakan tahap persiapan untuk
mengadakan pembelahan sel. Pada fase ini terjadi peristiwa penggandaan
DNA dari satu salinan menjadi dua salinan. Akhir dari fase dihasilkan
dua salinan DNA dan siap berubah menjadi kromosom
a. Meiosis I
1. Profase I
Profase I merupakan tahap terpanjang dan dibandingkan tahapan meiosis 1 lain.
Benang-benang kromatin semakin menebal dan pendek, membentuk kromosom.
Kromosom menggandakan diri, jumlahnya dua kali lipat. Kromosom yang
homolog berpasangan membentuk sinapsis. Pasangan kromosom yang homolog
itu tersusun atas 4 kromatid sehingga disebut tetrad. Karena kromatid
saling menempel, maka ada kemungkinan terjadi tukar menukar gen antara
kromatid-kromatid tersebut. Peristiwa tukar menukar gen ini disebut
pindah silang.
Pada profase I terjadi beberpa tahapan, yaitu sebagai berikut.
* Leptonema (leptoten), kromatin membentuk kromosom.
* Zigonema (zigoten), terbentuk pasangan kromosom homolog.
* Pakinema (pakiten), kromosom mengganda menjadi 2 kromatid.
*Diplonema (diploten), kromatid menebal, membesar, rapat, dan bergandengan.
* Diaknesis, terjadi pindah silang rekombinasi gen, dan sentriol berpisah.
2. Metafase I
Pasangan
kromosom homolog /tetrad berada didaerah ekuator. Pasangan kromosom
homolog itu mengatur diri di daerah ekuator sehingga dari pasangan
kromosom homolog mengarah ke kutub yang satu dan setengah pasangan
kromosom homolog mengarah ke kutub yang lain. Sentrosom menuju ke kutub
dan mengeluarkan benang-benang spindel.
3. Anafase I
Kromosom
bergerak menuju ke kutub masing-masing. Tidak seperti pada mitosis
mengalami pembelahan sentromer, pada meiosis tidak terjadi pembelahan
sentromer. Akibatnya, setiap kromosom yang bergerak menuju ke kutub sel
itu mash mengandung dua kromatid atau masih berpasangan.
4. Telofase I
Setelah
kromosom yang berpasangan tiba dikutub masing-masing, terbentuklah
membran nukleus, yang diikuti pula oleh proses sitokenesis (pembelahan
sitiplasma sel). Kini terbentuk dua sel anak, setiap sel mengandung n
kromosom sehingga pada akhir telofase I terbentuk dua sel anak yang
haploid. Pada saat ini, sel sudah siap memasuki pembelaha meiosis II.
b. Meiosis II
Meiosis II mirip dengan mitosis. Tahapan selengkapnya sebagai berikut.
1. Profase II
Pada
fase awal, benang kromatin menebal dan memendek membentuk kromosom.
Pada fase ini tidak terjadi proses penggandaan kromosom sehingga jumlah
set kromosom tetap.
2. Metafase II
Kromosom
mengumpul di daearah ekuator. Setengah kromosom mengarah ke kutub
masing-masing. Sentromer terbagi dua, masing-masing mengarah ke kutu,
sehingga tempat melekatnya kromosom pada benang-benang sppindel ,
seperti pada mitosis.
3. Anafase II
Kromosom bergerak menuju ke kutub masing-masing.
4. Telofase II
Setelah
kromosom sampai di kutub masing-masing, terbentuklah membran inti. Tiap
– tiap inti mengandung n kromosom(sel haploid). Akhirnya diikuti oleh
proses sitokinesis sehingga seluruhnya terbentuk empat sel anak haploid.
Gambar Meiosis
Perbedaan antara Mitosis dan Meiosis
Adapun perbedaan antara pembelahan mitosis dan meiosis adalah:
Pembeda
|
Mitosis
|
Meiosis
|
Tahap pembelahan
|
Satu kali
|
Dua kali
|
Jumlah sel anak
|
Dua sel
|
Empat sel
|
Jumlah kromosom sel anak
|
Sama dengan sel induk
|
Setengah dari sel anak
|
Sifat kromosom anak
|
Diploid (2n)
|
Haploid (n)
|
Tempat pembelahan
|
Sel tubuh
|
Sel kelamin
|
|
2.3 Proses Pembentukan Gamet (Gametosis)
Gametogenesis
adalah proses pembentukkan sel-sel gamet, yang terjadi secara meiosis
di dalam alat perkembangbiakan. Gametogenesis terjadi pada organisme
dewasa. Pada hewan dan manusia gametogenesis terjadi di testis dan
ovarium.
1. Spermatogenesis
Merupakan proses pembentukkan sperma yang terjadi di dalam testis.
Sel kelamin jantan atau spermatozoid (sperma) berbentuk kecil, lonjong,
dan berflagela dan secara keseluruhan bentuknya menyerupai kecebong.
Flagela tersebut digunakan sebagai alat gerak di dalam medium cair.
Organ
penghasil sperma disebut testis. Pada mamalia, testis terdapat pada
hewan jantan sebagai buah pelir atau buah zakar. Buah pelir pada manusia
berjumlah sepasang.
Didalam
testis terdapat saluran-saluran kecil (tubulus seminiferus) dan pada
dinding saluran sebelah dalam itulah terjadi proses spermatogenesis.
Pada bagian tersebut terdapat sel-sel induk sperma yang disebut
spermatogonium. Spermatogonium mengalami mitosis menjadi spermatoist
primer (sel sperma primer). Selanjutnya, satu spermatosit primer
mengalami meiosis I menjadi dua sel spermatosit sekunder (haploid).
Tiap-tiap sel spermatosit sekunder mengalami meiosis II sehingga
terbentuk 4 sel spermatid yang sama besar, yang haploid. Mula-mula
spermatid berbentuk bulat, kemudian tumbuh menjadi sel sperma yang
berflagela dan dapat bergerak aktif. Jadi, dari satu spermatosit primer
akan dihasilkan dua spermatosit sekunder dan akhirnya berbentuk 4 sel
sperma.
Tahapan spermatogenesis adalah:
Terlihat pada Gambar pada Miosis 1 (sebelah kiri) terjadi pengurangan (reduksi) kromosom 2n - n
Spermatogonium ( 2n) - spermatosit primer (2n) - jadi 2 spermatosit sekunder (n)
sedangkan pada miosis Ke 2 (gambar sebelah kanan) sebenarnya itu terjadi mitosis karena dari n - n
2
Spermatocyt II membelah mitosis - 4 spermatid (n) - yang akhirnya
muncul ekor membentuk spermatozoid ( n) yang berjumlah empat sel anakan
sperma yang semua hidup
2. Proses Oognesis
Sel
telur atau ovum adalah sel kelamin betina. Bentuknya lebih besar dari
pada sperma dan tidak dapat bergerak (pasif). Sel telur dihasilkan oleh
sepasang ovarium atau kelenjar telur, kiri dan kanan. Berbeda dengan
testis yang berada di luar tubuh, ovarium berada di dalam rongga tubuh,
di sekitar pinggang.
Proses
oogenesis berlangsung di dalam ovarium dan didahului oleh pembelahan
mitosis sel induk ovum (oogonium). Hasil pembelahan adalah oosit primer.
Pada proses meiosis I. Oosit primer membelah menjadi dua sel yang tidak
sama, yaitu satu sel berukuran besar disebut oosit sekunder dan satu
sel lagi berukuran kecil, disebut badan kutub pertama.
Pada
proses meiosis II, oosit sekunder (n)membelah menjadi dua sel yang
tidak sama besarnya. Satu sel berukuran besar disebut ootid yang
mengandung nukleus, kuning telur dan sitoplasma sel. Sedangkan satu sel
yang lain berukuran kecil dan hanya mengandung nukleus dan disebut badan
kutub kedua. Badan kutub pertama juga mengalami meiosis II membentuk
dua sel kecil badan kutub ke dua. Dengan demikian pada akhir meiosis II
berbentuk 4 buah sel, yaitu satu sel besar yang disebut ootid, dan tiga
sel kecil yang disebut dengan badan kutub(polosit).
Ootid
dapat tumbuh menjadi ovum dewasa tanppa mengalami pembelahan sel lagi.
Sementara itu tiga sel badan kutub yang berukuran kecil mengalami
degenerasi (penyusutan) dan tidak berfungsi. Sehingga pada akhir proses
oogenesis hanya satu tinggal satu sel ovum yang fungsional. Satu sel
ovum tersebut mengandung nukleus, kuning telur, sitoplasma, ribosom, dan
organel sel lainnya dalam jumlah yang cukup. Keadaan demikian penting
untuk proses pertumbuhan zigot kelak dikemudian hari.
Berbeda
dengan individu jantan yang setiap kali dapat mengelurakan sperma
dengan jumlah banyak, individu betina biasanya hanya menghasilkan satu
ovum dalam setiap ovulasi. Pada bebarapa mamalia misalnya tikus ,
kelinci, dan kambing, individu betina dapat menghasilkan ovum lebih dari
satu. Ovulasi lebih dari satu dapat terjadi pada ovarium sebelah kiri
dan atau kanan atau secara bersaman.
Gambar Proses Oogenesis
Perbedaan antara Spermatogenesis dengan Oogenesis terletak pada:
1. jumlah sel anakan yang fungsional
2. ukurannya
3. tempat terjadinya
Persamaan antara Spermatogenesis dengan Oogenesis terletak pada:
1. miosis
2. mebentuk kromosom haploid
3. membentuk 4 sel anakan
4. harus terjadi pada individu dewasa
2.4 Hubungan Pembelahan Mitosis dan Meiosis dengan Pewarisan Sifat
Telah
diuraikan bahawa sifat makhluk hidup tersimpan di dalam kromosom dalam
bentuk sepenggal DNA yang dikenal sebagai gen. Agar sifat-sifat induk
dapat diwariskan kepada keturunannya, maka diperlukan mekanisme
pembagian gen. Mekanisme pembagian gen pembawa sifat itu berlangsung
pada proses pembelahan mitosis dan meiosis.
1. Mitosis
Pada
profase akhir, setiap sel kromosom menggandakan diri menjadi dua set
kromosom. Artinya setiap alel (gen dan pasangannya) membentuk alel baru
yang identik. Pada metafase berlangsung pembagian kromosom, agar tiap
sel anak nantinya mendpatkan jumlah set kromosom yang sama dan identik,
sehingga saat telofase yaitu saat sel telah membelah menjadi dua sel
anak memiliki set kromosom yang sama dengan sel induk. Ini berarti
bahwa:
a. Semua sifat induk diwariskam kepada kedua sel anak
b. Setiap sel anak memiliki sifat iddentik dengan sel induk
Mitosis
berlangsung diseluruh jaringan tubuh, kecuali di organ pembentuk gamet.
Mitosis dimulai dari pembelahan zigot hingga proses pertumbuhan
berlangsung. Karena itu hasil mitosis, yakni sel-sel somatik (sel-sel
tubuh), senantiasa identik.
Pada tumbuhan, perbanyakan melalui setek dan cangkok senantiasa
menghasilkan keturunan yang identik. Keturunan yang identik juga dapat
dihasilkan melalui kultur jaringan tumbuhan. Demikian pula pada kultur
jaringan hewan,. Proses perbanyakan untuk menghasilkan individu yang
identik itu disebut juga sebagai pengklonaan disebut individu satu
klona.
2. Meiosis
Jika
pada pembelahan mitosis satu sel induk menghasilkan dua sel anak
idenik, maka pada pembelahan meiosis satu sel induk menghasilkan empat
sel anak. Setiap sel anak hasil meiosis mewarisi setengah set kromosom
sel induk. Mula-mula sel induk memiliki 2n kromosom (sel diploid) dan
akhirnya terbentuk 4 sel anak masing-masing memiliki n kromosom sel
(haploid).
Baik
sel sperma maupun sel ovum memiliki setengah set kromosom sel induk.
Jadi, masing-masing merupakan sel haploid. Jika terjadi fertilisasi,
ovum dan sperma melebur membentuk satu sel zigot. Sel zigot mengandung
2n kromosom (sel diploid). Jadi, didalam sel zigot terkandung setengah
set kromosom induk jantan dan setengah set kromosom induk betina.
Artinya, zigot memiliki separo sifat induk jantan dan separo sifat induk
betina.
BAB III
PENUTUP
Dari uraian makalah ini, diperoleh kesimpulan bahwa sel merupakan unit
kehidupan dari sebuah makhluk hidup. Setiap sel melakukan aktivitasnya
masing-masing layaknya indivudu. Didalam sel terdapat bagian-bagian yang
terdiri dari bagian hidup mati seperti dinding sel dan vakuola dan
bagian yang hidup seperti, plasma sel, dan organel-organel sel.
Bagian-bagian tersebut bekerja sama dalam melakukan kegiatannya. Namun,
tidak semua memiliki bgian tersebut. Pada sebagian sel prokariot hanya
memiliki beberapa bagian saja.
Tak lepas dari itu, sel melakukan reproduksi layaknya makhluk hidup.
Baik secara Amitosis, Mitosis, Meiosis. Banyak sekali kegunaan
reproduksi ini seperti, pada sel meristem stumbuhan berfungsi untuk
pertumbuhan. Sedangkan pada sel epitel manusia untuk menggantikan
sel-sel yang rusak atau sudah tua dan lainnya.
Alhamdulillah bermanfaat. Hanya saja susah di download dan ga bisa di copy
BalasHapusAlhamdulillah bermanfaat. Hanya saja susah di download dan ga bisa di copy
BalasHapus