Indonesia memproklamasikan kemerdekaanya pada tanggal 17 Agustus 1945. 
Soekarno dan Moh Hatta adalah Prediden dan Wakil Presiden pertama 
Indonesia. Sampai dengan saat ini Indonesia memiliki enam orang 
presiden. Lembaga kepresidenan Indonesia dibentuk pada 1945 oleh Badan 
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada tanggal 
18 Agustus 1945.
Sebagai kepala negara, Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala pemerintahan, Presiden dibantu oleh menteri-menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan sehari-hari. Presiden (dan Wakil Presiden) menjabat selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan.
Sebagai kepala negara, Presiden adalah simbol resmi negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala pemerintahan, Presiden dibantu oleh menteri-menteri dalam kabinet, memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas-tugas pemerintahan sehari-hari. Presiden (dan Wakil Presiden) menjabat selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama untuk satu kali masa jabatan.
Menurut Perubahan Ketiga UUD 1945 Pasal 6A, Presiden dan Wakil Presiden 
dipilih dalam satu pasangan secara langsung oleh rakyat melalui 
Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres). Sebelumnya, 
Presiden (dan Wakil Presiden) dipilih oleh Majelis Permusyawaratan 
Rakyat. Dengan adanya Perubahan UUD 1945, Presiden tidak lagi 
bertanggung jawab kepada MPR, dan kedudukan antara Presiden dan MPR 
adalah setara. Berikut ini adalah nama-nama presiden Indonesia.
Dr.(HC) Ir. Soekarno1 (ER, EYD: Sukarno, nama lahir: Koesno 
Sosrodihardjo) (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal 
di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun) adalah Presiden Indonesia 
pertama yang menjabat pada periode 1945–1966. Ia memainkan peranan 
penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. 
Soekarno adalah penggali Pancasila karena ia yang pertama kali 
mencetuskan konsep mengenai dasar negara Indonesia itu dan ia sendiri 
yang menamainya Pancasila. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia 
(bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 
1945.
Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang 
kontroversial, yang isinya-berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas 
Besar Angkatan Darat—menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk 
mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi 
kepresidenan.Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk 
membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti 
anggota-anggotanya yang duduk di parlemen. Setelah pertanggungjawabannya
 ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang 
umum ke empat tahun 1967, Presiden Soekarno diberhentikan dari 
jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS pada tahun yang 
sama dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat Presiden Republik 
Indonesia.
Nama Wakil Presiden Mohammad Hatta
Soeharto
Jend. Besar TNI Purn. Haji Muhammad Soeharto, lahir di Dusun Kemusuk, 
Desa Argomulyo, Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta, 8 Juni 1921 – 
meninggal di Jakarta, 27 Januari 2008 pada umur 86 tahun adalah Presiden
 Indonesia yang kedua (1967-1998), menggantikan Soekarno. Di dunia 
internasional, terutama di Dunia Barat, Soeharto sering dirujuk dengan 
sebutan populer "The Smiling General" (bahasa Indonesia: "Sang Jenderal 
yang Tersenyum") karena raut mukanya yang selalu tersenyum di muka pers 
dalam setiap acara resmi kenegaraan.
Soeharto kemudian mengambil alih kekuasaan dari Soekarno, dan resmi 
menjadi presiden pada tahun 1968. Ia dipilih kembali oleh MPR pada tahun
 1973, 1978, 1983, 1988, 1993, dan 1998. Pada tahun 1998, masa 
jabatannya berakhir setelah mengundurkan diri pada tanggal 21 Mei tahun 
tersebut, menyusul terjadinya Kerusuhan Mei 1998 dan pendudukan gedung 
DPR/MPR oleh ribuan mahasiswa. Ia merupakan orang Indonesia terlama 
dalam jabatannya sebagai presiden. Soeharto digantikan oleh B.J. 
Habibie.
Nama Wakil Presiden :
- 27 Maret 1968 24 Maret 1973 Lowong
 - 24 Maret 1973 23 Maret 1978 Hamengkubuwana IX
 - 23 Maret 1978 11 Maret 1983 Adam Malik
 - 11 Maret 1983 11 Maret 1988 Umar Wirahadikusumah
 - 11 Maret 1988 11 Maret 1993 Soedharmono
 - 11 Maret 1993 10 Maret 1998 Try Sutrisno
 - 10 Maret 1998 21 Mei 1998 Baharuddin Jusuf Habibie
 
Bacharuddin Jusuf Habibie
Bacharuddin Jusuf Habibie (lahir di Parepare, Sulawesi Selatan, 25 Juni 
1936; umur 76 tahun) adalah Presiden Republik Indonesia yang ketiga. Ia 
menggantikan Soeharto yang mengundurkan diri dari jabatan presiden pada 
tanggal 21 Mei 1998. Jabatannya digantikan oleh Abdurrahman Wahid (Gus 
Dur) yang terpilih sebagai presiden pada 20 Oktober 1999 oleh MPR hasil 
Pemilu 1999. Dengan menjabat selama 2 bulan dan 7 hari sebagai wakil 
presiden, dan 1 tahun dan 5 bulan sebagai presiden, Habibie merupakan 
Wakil Presiden dan juga Presiden Indonesia dengan masa jabatan 
terpendek.
Abdurrahman Wahid
Kiai Haji Abdurrahman Wahid, akrab dipanggil Gus Dur (lahir di Jombang, 
Jawa Timur, 7 September 1940 – meninggal di Jakarta, 30 Desember 2009 
pada umur 69 tahun) adalah tokoh Muslim Indonesia dan pemimpin politik 
yang menjadi Presiden Indonesia yang keempat dari tahun 1999 hingga 
2001. Ia menggantikan Presiden B. J. Habibie setelah dipilih oleh MPR 
hasil Pemilu 1999. Penyelenggaraan pemerintahannya dibantu oleh Kabinet 
Persatuan Nasional. Masa kepresidenan Abdurrahman Wahid dimulai pada 20 
Oktober 1999 dan berakhir pada Sidang Istimewa MPR pada tahun 2001. 
Tepat 23 Juli 2001, kepemimpinannya digantikan oleh Megawati 
Soekarnoputri setelah mandatnya dicabut oleh MPR. Abdurrahman Wahid 
adalah mantan ketua Tanfidziyah (badan eksekutif) Nahdlatul Ulama dan 
pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Wakil Presiden Megawati Sukarnoputri
Megawati Sukarnoputri
Megawati Soekarnoputri atau umum dikenal sebagai Mega (lahir di 
Yogyakarta, 23 Januari 1947; umur 65 tahun) adalah Presiden Indonesia 
yang kelima yang menjabat sejak 23 Juli 2001 – 20 Oktober 2004. Ia 
merupakan presiden wanita Indonesia pertama dan anak presiden Indonesia 
pertama yang mengikuti jejak ayahnya menjadi presiden. Pada 20 September
 2004, ia kalah oleh Susilo Bambang Yudhoyono dalam tahap kedua pemilu 
presiden 2004.
Ia menjadi presiden setelah MPR mengadakan Sidang Istimewa MPR pada 
tahun 2001. Sidang Istimewa MPR diadakan dalam menanggapi langkah 
Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang membekukan lembaga MPR/DPR dan
 Partai Golkar. Ia dilantik pada 23 Juli 2001. Sebelumnya dari tahun 
1999-2001, ia menjabat Wakil Presiden di bawah Gus Dur. Megawati juga 
merupakan ketua umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) sejak 
memisahkan diri dari Partai Demokrasi Indonesia pada tahun 1999.
Wakil Presiden Hamzah Haz
Susilo Bambang Yudhoyono
Jend. TNI (Purn.) Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono (lahir di Tremas, 
Arjosari, Pacitan, Jawa Timur, Indonesia, 9 September 1949; umur 62 
tahun) adalah Presiden Indonesia ke-6 yang menjabat sejak 20 Oktober 
2004. Ia, bersama Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla, terpilih dalam 
Pemilu Presiden 2004. Ia berhasil melanjutkan pemerintahannya untuk 
periode kedua dengan kembali memenangkan Pemilu Presiden 2009, kali ini 
bersama Wakil Presiden Boediono. Sehingga, sejak era reformasi dimulai, 
Susilo Bambang Yudhoyono merupakan Presiden Indonesia pertama yang 
menyelesaikan masa kepresidenan selama 5 tahun dan berhasil terpilih 
kembali untuk periode kedua.
Selama di militer ia lebih dikenal sebagai Bambang Yudhoyono. Karier 
militernya terhenti ketika ia diangkat Presiden Abdurrahman Wahid 
sebagai Menteri Pertambangan dan Energi pada tahun 1999 dan tampil 
sebagai salah seorang pendiri Partai Demokrat. Pangkat terakhir Susilo 
Bambang Yudhoyono adalah Jenderal TNI sebelum pensiun pada 25 September 
2000. Pada Pemilu Presiden 2004, keunggulan suaranya dari Presiden 
Megawati Soekarnoputri membuatnya menjadi presiden pertama yang terpilih
 melalui pemilihan langsung oleh rakyat Indonesia. Hal ini dimungkinkan 
setelah melalui amandemen UUD 1945.(Sumber : id.wikipedia.org)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar