PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Pembungunan yang top down mempunyai
impliksi terjadinya kesenjangan sosial dimasyarakat yaitu terciptanya komunitas
miskin dan tertinggal. Untuk mengatasi masalah tersebut diperlukan program
pemberdayaan.Pemberdayakan masyarakat miskin dan tertinggal adalah upaya untuk
melepaskan masyarakat dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan. Esensi
dari pemberdayaan ini diharapkan membawa masyarakat miskin semakin mampu
memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, lebih berdaya menolong dirinya sendiri,
semakin berperan dalam memperkuat kohesi sosial dalam tatanan masyarakat yang
lebih baik, dan semakin berdaya saing dalam tatanan masyarakat ekonomi yang
lebih maju.Pendidikan luar sekolah mempunyai peranan atau andil dalam
memberdayakan masyarakat miskin dan tertinggal dalam program-progmnya yaitu
pendampingan sosial dalam kegiatan pemberdayaan.Adalimastrategi yang dilkukan
oleh tenaga pendidikan luar sekolah dalam kegiatan pendampingan masyarakat
miskin dan tertinggal yaitu pemungkinan, penguatan, perlindungan, penyokongan
dan pemeliharaan. Strategi tersebut dinilai telah memberikan kontribusi yang
cukup berarti bagi kaum miskin dan tertinggal untuk mandiri dan meningkatkan
kulitas hidupnya.
B.
RUMUSAN
MASALAH
1. Memberdayakan
Masyarakat Miskin dan Tertinggal ?
2. Konsep
Pemberdayaan Masyarakat ?
3. Peran
Pendidikan Luar Sekolah dalam Memberdayakan Masyarakat Miskin dan Tertinggal ?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Memberdayakan Masyarakat Miskin dan
Tertinggal
Pengembangan masyarakat secara
substansi berarti proses memajukan, mengembangkan, dan memperbesar kemampuan
masyarakat. Dalam kaitan ini, masyarakat yang ada bukan saja diarahkan pada
kemajuan fisik (materi) namun juga pada kemajuan nilai non materi. Bangsa
Indonesiamenya dari bahwa kualitas sumber daya manusianya masih rendah, dan
tentunya bangsa ini masih punya satu sikap yakni optimisme untuk dapat
mengangkat sumber daya manusia tersebut melalui suatu program pemberdayaan
masyarakat.
Mengembangkan masyarakat adalah upaya
untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan masyarakat yang dalam kondisi
sekarang tidak mampu untuk melepaskan diri dari perangkap kemiskinan dan
keterbelakangan. Dengan kata lain memberdayakan adalah memampukan dan
memandirikan masyarakat. Meskipun pemberdayaan masyarakat bukan semata-mata
sebuah konsep ekonomi, tapi dari sudut pandang pemberdayaan masyarakat secara
implisit mengandung arti mengembangkan masyarakat dari berbagai lini kehidupan.
Namun agaknya lebih populer bahwa mengembangkan masyarakat identik dengan
mengembangkan dari sudut pandang ekonomi, dalam kaitannya dengan pembangunan
bahwa ekonomi merupakan penunjang dari berbagai keberhasilan pembangunan.
Indikator suatu masyarakat maju juga dilihat dari tingkat kesejahteraan hidup
dalam hal ini ekonomi.
Melihat pembangunan yang terjadi
bahwa proses pengembangan masyarakat kerapkali dilakukan dari atas ke bawah (top-down).
Masyarakat sering kali diikutkan tanpa diberikan pilihan dan kesempatan untuk
memberi masukan. Hal ini biasanya disebabkan adanya anggapan bahwa untuk
mencapai efisiensi dalam pengembangan, masyarakat tidak mempunyai kemampuan
untuk menganalisis kondisi dan merumuskan persoalan serta kebutuhannya. Dalam
visi ini masyarakat ditempatkan pada posisi yang membutuhkan bantuan dari luar.
Program yang dilakukan dengan pendekatan dari atas ke bawah sering tidak
berhasil dan kurang memberi manfaat kepada masyarakat.Bantuan yang diberikan
oleh pemerintah kepada masyarakat justru menciptakan ketergantungan yang pada
gilirannya akan lebih menyusahkan masyarakat dari pada menolongnya. Bantuan
tersebut kadang-kadang tidak sesuai kebutuhan dan prioritas masyarakat.
Implikasi dari pembangunan yang top down ini, masyarakat mengalami
kesenjangan sosial, bahkan ketidak mandirian masyarakat dalam meningkatkan
kualitas hidupnya, hingga terjadi kemiskinan.
Menurut Friedman dalam Suharto,
dkk.,(2004:6), kemiskinan adalah ketidaksamaan kesempatan untuk
mengakumulasikan basis kekuasaan sosial. Basis kekuasaan sosial meliputi: (a)
modal produktif atau aset (tanah, perumahan, alat produksi, kesehatan), (b)
sumber keuangan (pekerjaan, kredit), (c) organisasi sosial dan politik yang
dapat digunakan untuk mencapai kepentingan bersama (koperasi, partai politik,
organisasi sosial), (d) jaringan sosial untuk memperoleh pekerjaan, barang, dan
jasa, (e) pengetahuan dan keterampilan, dan (f) informasi yang berguna untuk
kemajuan hidup.
Kemiskinan yang terjadi di tengah
masyarakat disebabkan oleh berbagai faktor yang rumit dan saling terkait erat
satu dengan yang lainnya. Kondisi tersebut sering dikatakan sebagai suatu pola
lingkaran setan yang sangat sulit untuk dipecahkan. Pola tersebut
berlangsung secara terus menerus dan bahkan cenderung menimbulkan dampak yang
semakin buruk.Rendahnya tingkat kualitas hidup akibat minimnya fasilitas dasar,
buruknya mutu sumber daya manusia, etos kerja yang lemah dan sulit berkembang,
terbatasnya kemampuan mencari pekerjaan yang layak, rendahnya kemampuan
menabung, sulitnya mengakses sumber-sumber permodalan, adalah beberapa permasalahan
yang dihadapi oleh kelompok masyarakat miskin dan tertinggal. Oleh karena itu
masyarakat miskin perlu diberdayakan untuk lepas dan kondisi kemiskinan dan
ketertinggalan, Hal ini bisa dilakukan melalui program pemberdayaan yang
dilakukan oleh tenaga sosial atau fasilitator.
Pendidikan Luar Sekolah memiliki
peranan yang sangat penting dalam mempengaruhi perubahan suatu masyarakat.
Peran dan fungsi Pendidikan Luar Sekolah dapat diwujudkan dalam bentuk
membangun gerakan pembelajaran atau pemberdayaan masyarakat untuk mendorong
segera terciptanya transformasi sosial agar terciptanya keseimbangan
pembangunan, sehingga masalah yang dihadapi oleh masyrakat miskin dan
tertinggal bisa teratasi. Pemberdayaan masyarakat ini merupakan salah satu
program Pendidikan Luar Sekolah dalam rangka menolong dan memberdayakan
masyarakat miskin dan tertinggal untuk lepas dari permasalahan yang dihadapi.
Dalam tulisan ini akan memaparkan peran Pendidikan Luar Sekolah dalam
memberdayakan masyarakat miskin dan tertinggal.
B. Konsep Pemberdayaan Masyarakat
Menurut
Moedzakir (2008:33), pemberdayaan masyarakat adalah sebuah konsep yang dulu
dikenal dengan istilah pengembangan masyarakat (community development)
atau pembangunan masyarakat (rural development). Secara konseptual, program
ini sejalan dengan tipe program developmental yang sasarannya adalah
komunitas. Inti kegiatannya adalah pemberian bantuan pemecahan masalah. Target
keluarannya adalah meningkatnya kemampuan masyarakat dalam mengatasi
permasalahan kehidupannya.Memberdayakan masyarakat merupakan upaya untuk
melepaskan masyarakat dari perangkap kemiskinan dan keterbelakangan.. Menurut
Taufik (2008:21), pembangunan esensinya adalah pemberdayaan (enabling,
strengthening, protecting) yang diharapkan membawa manusia atau masyarakat
miskin semakin mampu memenuhi kebutuhan dasar hidupnya, lebih berdaya menolong
dirinya sendiri, semakin berperan dalam memperkuat kohesi sosial dalam tatanan
masyarakat yang lebih baik, dan semakin berdaya saing dalam tatanan masyarakat
ekonomi yang lebih maju.
Beragam
konsep pemberdayaan menjelaskan bahwa inti dari pemberdayaan adalah sebuah
proses dan tujuan. Sebagai proses, pemberdayaan adalah serangkaian kegiatan
untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam masyarakat,
termasuk individu-individu yang mengalami masalah kemiskinan. Sebagai tujuan,
maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh
sebuah perubahan sosial yaitu masyarakat miskin yang berdaya, memiliki
kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan kemampuan dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki
kepercayaan diri, mampu menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian,
berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan
tugas-tugas kehidupannya.
Untuk
mengatasi kemiskinan dan ketertinggalan salah satu pendekatan yang kini sering
digunkan dalam meningkatkan kualitas kehidupan dan mengangkat harkat martabat
keluarga miskin adalah pemberdayaan masyarakat. Konsep ini menjadi sangat
penting terutama karena memberikan perspektif positif terhadap orang miskin.
Orang miskin tidak dipandang sebagai orang yang serba kekurangan (misalnya,
kurang makan, kurang pendapatan, kurang sehat, kurang dinamis) dan objek pasif
penerima pelayanan belaka, melainkan sebagai orang yang memiliki beragam
kemampuan yang dapat dimobilisasi untuk perbaikan hidupnya. Konsep pemberdayaan
memberi kerangka acuan mengenai mantra kekuasaan (power) dan kemampuan
(kapabilitas) yang melingkup arus sosial, ekonomi, budaya, politik dan
kelembagaan.
C. Peran Pendidikan Luar Sekolah dalam
Memberdayakan Masyarakat Miskin dan Tertinggal
Pendidikan
luar sekolah pada dasarnya adalah segala kegiatan pendidikan yang berlangsung
diluar sistem persekolahan. Pendidikan tidak hanya berlangsung di dalam sistem
persekolahan atau jalur sekolah, melainkan juga di jalur luar sekolah seperti
keluarga, ditengah pergaulan dan di tempat kerja. Pendidikan selain terjadi
atas bantuan orang lain bisa juga terjadi sepanjang hayatnya. Pendidikan luar
sekolah adalah pendidikan yang mempunyai program-program dalam rangka
mengembangkan potensi yang ada pada masyarakat. Sasaran dari program pendidikan
luar sekolah salah satunya adalah kaum miskin dan tertinggal.
Menurut
Sanapiah (2007:8), program pendidikan luar sekolah bila disimak aneka ragam
programnya, akan tampak tertuju kearah dua muara, yaitu untuk pembelajaran kaum
tertinggal sehingga terbebas dari ketidaktahuan dan untuk pembelajaran kaum
tersingkir (kaum miskin) sehingga terbebas dari kemiskinan (ketertinggalan).
Dalam realitas sosial, terdapat sejumlah orang atau komunitas yang secara
relatif tergolong miskin dan tertinggal. Komunitas tersebut secara absolut atau
relatif adalah kelompok sasaran dari program PLS. Ketertinggalan komunitas ini
bisa jadi karena tingkat pengetahuan yang rendah, keterampilan yang tidak ada,
atau sistem nilai dan sikap serta perilakunya.
Adanya
komunitas atau masyarakat yang masih tergolong miskin dan tertinggal merupakan
tugas seluruh jajaran pendidikan luar sekolah yang mana perannya adalah
membebaskan komunitas miskin dan tertinggal. Untuk membebaskan masyarakat
miskin dan tertinggal ini dapat dilakukan pendampingan pada kegiatan program
pemberdayaan masyarakat. Peran pendidikan luar sekolah sebagai pendamping sosial
dalam kegiatan pemberdayaan ini dapat dilakukan melalui kegiatan penting
sebagai berikut:
1.
Motivasi,
mendorong pelaku rumah tangga miskin untuk membentuk kelompok yang merupakan
mekanisme kelembagaan penting untuk mengorganisir dan melaksanakan kegiatan
pengembangan masyarakat di desa atau kelurahannya. Kelompok ini kemudian
dimotivasi untuk terlibat dalam kegiatan peningkatan pendapatan dengan
menggunakan sumber dan kemampuan mereka sendiri.
2.
Peningkatan
kesadaran dan pelatihan kemampuan. Peningkatan kesadaran masyarakat dapat
dicapai melalui pendidikan dasar dan keterampilan vokasional. Pelatihan
kemampuan keterampilan vokasional dapat membantu masyarakat miskin untuk
menciptakan matapencaharian sendiri atau membantu meningkatkan keahlian mereka
untuk mencari pekerjaan di luar wilayahnya.
3.
Manajemen
diri yaitu mengarahkan kelompok untuk memilih pemimpin
mereka sendiri dan mengatur kegiatan yang dilaksanakan. Pada tahap awal,
pendamping dapat membantu masyarakat dalam mengembangkan sebuah sistem.
Kelompok kemudian dapat diberi wewenang penuh untuk melaksanakan dan mengatur
sistem tersebut.
4.
Pembangunan
dan pengembangan jaringan. Mengorganisasi kelompok swadaya masyarakat yang
disertai dengan peningkatan kemampuan para anggotanya, membangun dan
mempertahankan jaringan dengan berbagai sistem sosial di sekitarnya. Jaringan
ini sangat penting dalam menyediakan dan mengembangkan berbagai akses terhadap
sumber dan kesempatan bagi peningkatan keberdayaan masyarakat miskin.
Untuk mencapai aspek kegiatan
pemberdayaan tersebut tenaga pendidikan luar sekolah dapat melalakukan beberapa
starategi agar program tersebut benar-benar tercapai. Menurut Suharto
(1997:218-219) dalam kaitannya dengan masyarakat miskin, aspek kegiatan
pemberdayaan tersebut dapat dilakukan melalui limastrategi pemberdayaan sebagai
berikut:
1. Pemungkinan yaitu menciptakan
suasana atau iklim yang memungkinkan potensi masyarakat miskin berkembang
secara optimal. Pemberdayaan harus mampu membebaskan masyarakat miskin dari
sekat-sekat kultural dan struktural yang menghambat.
2. Penguatan yaitu memperkuat
pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki masyarakat miskin dalam memecahkan
masalah dan memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Pemberdayaan harus mampu
menumbuhkembangkan segenap kemampuan dan kepercayaan diri masyarakat miskin yang
menunjang kemandirian mereka.
3. Perlindungan yaitu melindungi
masyarakat terutama kelompok-kelompok lemah agar tidak tertindas oleh kelompok
kuat, menghindari terjadinya persaingan yang tidak seimbang (apalagi tidak
sehat) antara yang kuat dan lemah, dan mencegah terjadinya eksploitasi kelompok
kuat terhadap kelompok lemah. Pemberdayaan harus diarahkan pada penghapusan
segala jenis diskriminasi dan dominasi yang tidak menguntungkan rakyat kecil.
4. Penyokongan yaitu memberikan
bimbingan dan dukungan agar masyarakat miskin mampu menjalankan peranan dan
tugas-tugas kehidupannya. Pemberdayaan harus mampu menyokong masyarakat miskin
agar tidak terjatuh ke dalam keadaan dan posisi yang semakin lemah dan
terpinggirkan.
5. Pemeliharaan yaitu memelihara
kondisi yang kondusif agar tetap terjadi keseimbangan distribusi kekuasaan
antara berbagai kelompok dalam masyarakat. Pemberdayaan harus mampu menjamin
keselarasan dan keseimbangan yang memungkinkan setiap orang memperoleh
kesempatan berusaha.
Inisiatif
dan keterlibatan serta peran pendidikan luar sekolah adalah merupakan upaya
untuk memecah lingkaran setan kemiskinan dan ketertinggalan serta sekaligus
mendorong kemampuan agar secara mandiri masyarakat mampu meningkatkan taraf
ekonomi dan kualitas hidupnya. Komitmen dan semangat tenaga pendidikan luar
sekolah tersebut diimplementasikan melalui berbagai program pengembangan
masyarakat (community development) yang bertujuan untuk mendorong
masyarakat agar lebih mandiri dalam meningkatkan kesejahteraan dan kualitas
hidupnya. Indikator dari keberhasilan pemberdayaan yang dilakukan oleh tenaga
pendidikan luar sekolah adalah terbebaskannya kaum miskin dan tertinggal dari kemiskinan
dan ketertinggalan.
BAB III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Pembangunann yang tidak berpihak
kepada masyarakat meyebabkan terjadinya kesenjangan sosial yang pada gilirannya
menciptakan suatu komunitas miskin dan tertinggal. Untuk membebaskan masyarakat
miskin dan tertinggal ini diperlukan pendampingan sosial dalam kegiatan
pemberdayaan masyarakat. Oleh sebab itu diperlukan tenaga sosial (social
worker) untuk membebaskan komunitas miskin dan tertinggal tersebut.Pendidikan
luar sekolah mempunyai peranan dalam membebaskan kaum miskin dan tertinggal
melalui program-programnya. Salah satu programnya adalah pemberdayaan
masyarakat. Program pemberdayaan ini mengisyaratkan kepada masyarakat
untuk meningkatkan kesejahtreannya dan meningkatkan kualitas hidupnya,
B.
SARAN
Menyadari perannya sebagai social
worker, diharapkan tenaga pendidikan luar sekolah mempunyai inisiatif untuk
terlibat dalam program pemberdayaan masyarakat. Program pemberdayaan masyarakat
yang dilaksanakan oleh tenaga pendidikan luar sekolah merupakan program yang
diharapkan mampu mebidik sasaran dengan tepat, agar komunitas miskin dan
tertinggal bisa mandiri dan mempunyai kualitas hidup yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Moedzakir,
Dzauji. 2008. Metode Pembelajaran Untuk Pendidikan Luar Sekolah.Malang :
UM Press
Sanapiah,
Faisal. 2007. Pendidikan Luar Sekolah Menjawab Tugas Mulia Mengisi
Pembangunan.Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Nonformal.
Suharto,
Edi. 1997. Pembangunan, Kebijakan Sosial dan Pekerjaan Sosial: Spektrum
Pemikiran.Bandung : Lembaga Studi Pembangunan-STKS
Suharto,
Edi. 2004. Kemiskinan dan Keberfungsian Sosial: Studi Kasus Rumah Tangga
Miskin di Indonesia.Bandung : STKSPpress.
Taufik,
Tatang A. 2008. 102 Pemberdayaan Masyarakat. Jakarta : Pusat Teknologi
Informasi dan Komunikasi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT)
.pendidikan luar sekolah dalam pemberdayaan masyarakat.peran
pendidikan dalam pemberdayaan.peran pls dalam masyarakat.peranan pendidikan
dasar.
KLIK
SALAH SATU LINK UNTUK MENGUNDUH FILENYA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar