BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kansil, CST & Christine, STK
(2005: ) menyimpulkan bahwa “Kita ketauhi bahwa wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya, yang dilandasi
Pancasila dan UUD 1945, Pancasila dan UUD 1945
merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka berdaulat dan
bermartabat serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijakannya dalam mencapai
tujuan nasional. Sedangkan pendidikan karakter merupakan suatu pondasi bangsa
yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak”.
Mungkin dalam fikiran anda muncul sebuah
pertanyaan "Apa hubungan serta manfaat dari kedua pengertian diatas?"
Banyak faktor yang menyebabkan runtuhnya
karakter bangsa Indonesia pada saat ini. Diantaranya adalah faktor ketidak
tahuan atau kurangnya wawassan nusantara terhadap negeri ini. Penurunan moral,
etika, tata krama, dan budi pekerti bangsa ini mungkin dikarenakan kurangnya
akan pengetahuan tentang wawasan nusantara dan tidak mengetahui tentang sejarah
tokoh dan tata hidup negara ini serta manfaat bagi pendidikan karakter bangsa
ini khususnya para pelajar.
JAS MERAH
“Jangan sekali-kali melupakan sejarah” (Ir.Soekarno) kata itulah
yang tepat untuk pengertian diatas, karena sejarah dari karakter bangsa
Indonesia yang dahulu adalah bangsa yang cerdas, beretika,bermoral, selalu menjunjung
tinggi persatuan dan kesatuan, sopan
santun, tata karma yang sangat baik serta kreatif. Maka dari itulah wawasan
nusantara adalah dasar dari terwujudnya pendidikan karakter bangsa ini.
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apakah wawasan nusantara itu?
2.Apakah
pendidikan karakter itu?
3.Apakah
peran wawasan nusantara terhadap pendidikan karakter?
Teknis
penulisan makalah ini berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah
Universitas Negeri Malang (UM,2010)
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Wawasan Nusantara
2.1.1 Latar
belakang filosofi wawasan nusantara
Perwujudan
cita-cita suatu bangsa
Cita-cita bangsa Indonesia tercantum
dalam pembukaan UUD 1945, yakni mewujudkan suatu tata masyarakat yang adil,
makmur, material dan spiritual berdasarkan pancasila ( manusia yang berkarakter
).
Adapun
cita-cita suatu bangsa diwujudkan melalui faktor-faktor penentu yang berikut
ini:
a. Bumi
tempat bangsa itu hidup;
b. Jiwa
dan semangat juang rakyaknya;
c. Lingkunagan
disekitarnya.
Wawasan
nusantara suatu bangsa
Kansil, CST & Christine, STK (2005:
) menyimpulkan bahwa “Wawasan nasional suatu bangsa mengandung arti dan pandangan untuk mengetahui isi serta arti
pengaruh-pengaruh kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Wawasan
nusantara suatu bangsa juga merupakan gejala sosial dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara”.
2.1.2 Sifat
dan ciri-ciri
Kansil,
CST & Christine, STK (2005: ) menulis kesimpulan sebagai berikut.
Wawasan nusantara mempunyai ciri-ciri atau sifat:
1. Manunggal
Keserasian dan keseimbangan yang
dinamis dalam segenap aspek kehidupan, baik aspek alamiah maupun aspek sosial.
Segenap aspek sosial itu selalu menuntut untuk dimanunggalkan secara serasi dan
berimbang, sesuai dengan makna Bhineka Tunggal Ika yang merupakan sifat asasi dari
negara pancasila.
2. Utuh
menyeluruh
Utuh menyeluruh bagi nusantara dan
rakyat Indonesia sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh, bulat dan tidak
dapat dipecah-pecah oleh kekuatan apapun dan bagaimanapun, sesuai dengan satu
nusa, satu bangsa, dan satu bahasa.
3. Cara
kerja
Cara kerja dalam wawasan nusantara
berpedoman pada pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, bahwa dalam
pandangan hidup bangsa Indonesia yaitu pancasila telah terkandung pula
cita-cita, asas-asas serta nilai-nilai filosofis.
2.1.3 Ciri-ciri
wawasan nusantara
Ciri-ciri pokok wawasan nusantara:
a. Mawas
kedalam dengan upaya mewujudkan segenap aspek kehidupan bangsa dan negara.
b. Mewujudkan
suatu kesatuan dan persatuan yang bersifat manunggal dan utuh menyeluruh.
c. Mawas
keluar dengan penampilan wibawa sebagai wujud sikap kesatuan, persatuan dan
kebulatan wadah, isi dan tata laku.
3.2 Pengertian Pendidikan Karakter
Dampak globalisasi yang terjadi
saat ini membawa masyarakat Indonesia melupakan pendidikan karakter bangsa.
Padahal, pendidikan karakter merupakan suatu pondasi bangsa yang sangat penting
dan perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Etika, kreatifitas dan tata
krama siswa saat ini disinyalir kian turun akibat melemahnya pendidikan
karakter bangsa. Dasawarsa terakhir ini krisis kepercayaan diri bangsa
Indonesia, khususnya para generasi mudanya, memang sudah cukup memprihatinkan.
Berbagai tindakan yang banyak terjadi diberbagai daerah, mulai dari perilaku
seks bebas, tawuran pelajar dan mahasiswa, hingga aksi bunuh diri, merupakan fenomena yang membuat
masyarakat Indonesia pantas prihatin.
Pendidikan nilai mencakup kawasan
budi pekerti, nilai, norma, dan moral. Budi pekerti adalah buah dari budi
nuarani, budi nurani bersumber pada moral, moral bersumber pada kesadaran hidup
yang berpusat pada alam pikiran ( BP-7,1993:25). Dalam hal ini, secara umum
disepakati bahwa sesuatu yang berkenaan dengan budi pekerti atau prilaku yang
baik secara konseptual berkaitan denagn etika memberikan definisi nilai, norma,
moral atau etika dalam kehidupan sertan melakukannya bukanlah hal yang mudah.
Apa dampak pendidikan karakter terhadap
keberhasilan akademik? Beberapa peneliti bermunculan untuk menjawab pertanyaan
ini, ringkasan dari beberapa penemuan penting mengenai hal ini di terbitkan
oleh sebuah bulletin, character educator,
yang diterbitkan oleh character education
partnership.Dalam buletin diuraikan bahwa hasil studi Dr.Marvin Berkowitz
dari University of Missoliri-st.Louis menunjukan motivasi siswa dalam meraih
prestasi akademik meningkat tajam, pada sekolah-sekolah yang menerapkan
pendidikan karakter.
Muslich (2011: ) menyimpulkan bahwa
: Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek teori pengetahuan (cognitive), perasaan (feeling), dan tindakan (action). Menurut
Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan
efektif, dan pelaksanaannyapun harus dilakukan secara sistematis dan
berkelanjutan. Dengan pendidikan karakter, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya
. kecerdasan emosi adalah bekal terpenting dalam mempersiapkan anak menyongsong
masa depan.
2.3 Manfaat serta peran
Wawasan Nusantara terhadap Pendidikan karakter
Sebagai bangsa yang berketuhanan
Yang Maha Esa mempercayai bahwa Tuhan telah menciptakan makhluk manusia yang
paling sempurna. Disamping manusia mempunyai bentuk, wujud, kehidupam, reaksi,
naluri juga mempunyai daya fikir.
Kansil, CST & Christine, STK (2005:
) menyimpulkan bahwa: Kita ketahui bahwa tujuan dari wawasan nusantara adalah
mewujudkan kesatuan dalam segala aspek kehidupan nasional yaitu aspek alamiah
dan aspek sosial. Aspek alamiah meliputi hubungan manusia dengan alam dan
manusia adalah makhluk yang wajib menjaga alam ini agar tetap lestari untuk
menjaga alam ini perlu kesadaran manusia, kesadaran ini tidak akan terwujud
tanpa adanya budi pekerti yang baik serta wawasan atau pandangan dalam melihat
masa depan. Aspek sosial meliputi hubungan antara manusia dengan manusia,
hubungan antara manusia dengan manusia ini akan mudah untuk mencapai kesatuan,
apabila dibarengi dengan kesadaran serta pemikiran yang jernih dan saling
menghargai.
Dari kedua aspek tersebut terlihat
bahwa wawasan nusantara merupakan alam fikiran yang dapat menimbulkan atau
menumbuh kembangkan kesadaran hidup manusia, kesadaran hidup manusia ini adalah
langkah pertama untuk mencapai moral yang baik dalam kehidupan. Jika moral seoarang
itu baik, maka moral yang baik itu akan mendorong untuk menjadikan nurani manusia
menjadi baik (budi nurani). Secara umum jika budi nurani itu sudah muncul maka
budi pekerti yang sangat dibutuhkan untuk mencapai karakter yang baik akan
berkembang dalam hidup manusia.
Dari pengertian diatas terlihat
bahwa peran wawasan nusantara sangat besar dalam menumbuh kembangkan karakter
dalam diri manusia. Dan peran wawasan nusantara terhadap pendidikan karakter
bangsa ini sangat membantu dan bermanfaat.
BAB
III
KESIMPULAN
1. Wawasan nusantara adalah
cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide
nasionalnya , yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945, Pancasila dan UUD
1945 merupakan aspirasi bangsa Indonesia
yang merdeka berdaulat dan bermartabat serta menjiwai tata hidup dan tindak
kebijakannya dalam mencapai tujuan nasional.
2. Pendidikan
karakter merupakan suatu pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu
ditanamkan sejak dini kepada anak-anak.
3. Tujuan
dari wawasan nusantara adalah mewujudkan kesatuan dalam segala aspek kehidupan
nasional yaitu aspek alamiah dan aspek sosial.
Aspek alamiah meliputi
hubungan manusia dengan alam dan manusia adalah makhluk yang wajib menjaga alam
ini agar tetap lestari untuk menjaga alam ini perlu kesadaran manusia,
kesadaran ini tidak akan terwujud tanpa adanya budi pekerti yang baik serta
wawasan atau pandangan dalam melihat masa depan.
Aspek sosial meliputi
hubungan antara manusia dengan manusia, hubungan antara manusia dengan manusia
ini akan mudah untuk mencapai kesatuan, apabila dibarengi dengan kesadaran
serta pemikiran yang jernih dan saling menghargai.
DAFTAR PUSTAKA
Kansil,
CST & Christine, STK. 2005. Pendidikan
Kewarganegaraan Di
Perguruan
Tinggi. Jakarta:
Pradnya Paramita.
Muslich,
Masnur.2011.Pendidikan Karakter Menjawab
Tantangan Krisis
Multidimensional.
Jakarta:
Bumi Aksara.
Ruminiati.
2011. Akulturasi Budaya Asli Indonesia
suatu Kajian Multikulturalisme
Berbasis Riset. Malang: Penerbit
Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri
Malang .
Universitas
Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah: Skripsi,Tesis,
Desertasi, Artikel,
Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian. Edisi Kelima.
Malang:
Penerbit Universitas Negeri Malang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar