Selasa, 23 April 2013

MAKALAH WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI DASAR PENDIDIKAN KARAKTER

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Kansil, CST & Christine, STK (2005: ) menyimpulkan bahwa “Kita ketauhi bahwa wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya, yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945, Pancasila dan UUD 1945  merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka berdaulat dan bermartabat serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijakannya dalam mencapai tujuan nasional. Sedangkan pendidikan karakter merupakan suatu pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak”.
Mungkin dalam fikiran anda muncul sebuah pertanyaan "Apa hubungan serta manfaat dari kedua pengertian diatas?"
Banyak faktor yang menyebabkan runtuhnya karakter bangsa Indonesia pada saat ini. Diantaranya adalah faktor ketidak tahuan atau kurangnya wawassan nusantara terhadap negeri ini. Penurunan moral, etika, tata krama, dan budi pekerti bangsa ini mungkin dikarenakan kurangnya akan pengetahuan tentang wawasan nusantara dan tidak mengetahui tentang sejarah tokoh dan  tata hidup negara ini serta manfaat bagi pendidikan karakter bangsa ini khususnya para pelajar.
JAS MERAH  “Jangan sekali-kali melupakan sejarah” (Ir.Soekarno)  kata itulah yang tepat untuk pengertian diatas, karena sejarah dari karakter bangsa Indonesia yang dahulu adalah bangsa yang cerdas, beretika,bermoral, selalu menjunjung tinggi persatuan dan  kesatuan, sopan santun, tata karma yang sangat baik serta kreatif. Maka dari itulah wawasan nusantara adalah dasar dari terwujudnya pendidikan karakter bangsa ini.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah wawasan nusantara itu?
2.Apakah pendidikan karakter itu?
3.Apakah peran wawasan nusantara terhadap pendidikan karakter?
Teknis penulisan makalah ini berpedoman pada buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah Universitas Negeri Malang (UM,2010)
BAB II
PEMBAHASAN
2.1  Pengertian Wawasan Nusantara
2.1.1    Latar belakang filosofi wawasan nusantara
Perwujudan cita-cita suatu bangsa
Cita-cita bangsa Indonesia tercantum dalam pembukaan UUD 1945, yakni mewujudkan suatu tata masyarakat yang adil, makmur, material dan spiritual berdasarkan pancasila ( manusia yang berkarakter ).
            Adapun cita-cita suatu bangsa diwujudkan melalui faktor-faktor penentu yang berikut ini:
a.    Bumi tempat bangsa itu hidup;
b.   Jiwa dan semangat juang rakyaknya;
c.    Lingkunagan disekitarnya.
Wawasan nusantara suatu bangsa
Kansil, CST & Christine, STK (2005: ) menyimpulkan bahwa “Wawasan nasional suatu bangsa mengandung arti dan  pandangan untuk mengetahui isi serta arti pengaruh-pengaruh kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara. Wawasan nusantara suatu bangsa juga merupakan gejala sosial dalam bermasyarakat, berbangsa dan bernegara”.


2.1.2   Sifat dan ciri-ciri
Kansil, CST & Christine, STK (2005: ) menulis kesimpulan sebagai berikut.
Wawasan nusantara mempunyai ciri-ciri atau sifat:
1.   Manunggal
Keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segenap aspek kehidupan, baik aspek alamiah maupun aspek sosial. Segenap aspek sosial itu selalu menuntut untuk dimanunggalkan secara serasi dan berimbang, sesuai dengan makna Bhineka Tunggal Ika yang merupakan sifat asasi dari negara pancasila.
2.   Utuh menyeluruh
Utuh menyeluruh bagi nusantara dan rakyat Indonesia sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh, bulat dan tidak dapat dipecah-pecah oleh kekuatan apapun dan bagaimanapun, sesuai dengan satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa. 
3.    Cara kerja
Cara kerja dalam wawasan nusantara berpedoman pada pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, bahwa dalam pandangan hidup bangsa Indonesia yaitu pancasila telah terkandung pula cita-cita, asas-asas serta nilai-nilai filosofis.
2.1.3   Ciri-ciri wawasan nusantara
Ciri-ciri pokok wawasan nusantara:
a.    Mawas kedalam dengan upaya mewujudkan segenap aspek kehidupan bangsa dan negara.
b.   Mewujudkan suatu kesatuan dan persatuan yang bersifat manunggal dan utuh menyeluruh.
c.    Mawas keluar dengan penampilan wibawa sebagai wujud sikap kesatuan, persatuan dan kebulatan wadah, isi dan tata laku.
3.2  Pengertian Pendidikan Karakter
Dampak globalisasi yang terjadi saat ini membawa masyarakat Indonesia melupakan pendidikan karakter bangsa. Padahal, pendidikan karakter merupakan suatu pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak. Etika, kreatifitas dan tata krama siswa saat ini disinyalir kian turun akibat melemahnya pendidikan karakter bangsa. Dasawarsa terakhir ini krisis kepercayaan diri bangsa Indonesia, khususnya para generasi mudanya, memang sudah cukup memprihatinkan. Berbagai tindakan yang banyak terjadi diberbagai daerah, mulai dari perilaku seks bebas, tawuran pelajar dan mahasiswa, hingga aksi  bunuh diri, merupakan fenomena yang membuat masyarakat Indonesia pantas prihatin.
Pendidikan nilai mencakup kawasan budi pekerti, nilai, norma, dan moral. Budi pekerti adalah buah dari budi nuarani, budi nurani bersumber pada moral, moral bersumber pada kesadaran hidup yang berpusat pada alam pikiran ( BP-7,1993:25). Dalam hal ini, secara umum disepakati bahwa sesuatu yang berkenaan dengan budi pekerti atau prilaku yang baik secara konseptual berkaitan denagn etika memberikan definisi nilai, norma, moral atau etika dalam kehidupan sertan melakukannya bukanlah hal yang mudah.
Apa dampak pendidikan karakter terhadap keberhasilan akademik? Beberapa peneliti bermunculan untuk menjawab pertanyaan ini, ringkasan dari beberapa penemuan penting mengenai hal ini di terbitkan oleh sebuah bulletin, character educator, yang diterbitkan oleh character education partnership.Dalam buletin diuraikan bahwa hasil studi Dr.Marvin Berkowitz dari University of Missoliri-st.Louis menunjukan motivasi siswa dalam meraih prestasi akademik meningkat tajam, pada sekolah-sekolah yang menerapkan pendidikan karakter.
Muslich (2011: ) menyimpulkan bahwa : Pendidikan karakter adalah pendidikan budi pekerti plus, yaitu yang melibatkan aspek teori pengetahuan (cognitive), perasaan  (feeling), dan tindakan (action). Menurut Thomas Lickona, tanpa ketiga aspek ini, maka pendidikan karakter tidak akan efektif, dan pelaksanaannyapun harus dilakukan secara sistematis dan berkelanjutan. Dengan pendidikan karakter, seorang anak akan menjadi cerdas emosinya . kecerdasan emosi adalah bekal terpenting dalam mempersiapkan anak menyongsong masa depan.
2.3 Manfaat serta peran Wawasan Nusantara terhadap Pendidikan karakter
Sebagai bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa mempercayai bahwa Tuhan telah menciptakan makhluk manusia yang paling sempurna. Disamping manusia mempunyai bentuk, wujud, kehidupam, reaksi, naluri juga mempunyai daya fikir.
Kansil, CST & Christine, STK (2005: ) menyimpulkan bahwa: Kita ketahui bahwa tujuan dari wawasan nusantara adalah mewujudkan kesatuan dalam segala aspek kehidupan nasional yaitu aspek alamiah dan aspek sosial. Aspek alamiah meliputi hubungan manusia dengan alam dan manusia adalah makhluk yang wajib menjaga alam ini agar tetap lestari untuk menjaga alam ini perlu kesadaran manusia, kesadaran ini tidak akan terwujud tanpa adanya budi pekerti yang baik serta wawasan atau pandangan dalam melihat masa depan. Aspek sosial meliputi hubungan antara manusia dengan manusia, hubungan antara manusia dengan manusia ini akan mudah untuk mencapai kesatuan, apabila dibarengi dengan kesadaran serta pemikiran yang jernih dan saling menghargai.
Dari kedua aspek tersebut terlihat bahwa wawasan nusantara merupakan alam fikiran yang dapat menimbulkan atau menumbuh kembangkan kesadaran hidup manusia, kesadaran hidup manusia ini adalah langkah pertama untuk mencapai moral yang baik dalam kehidupan. Jika moral seoarang itu baik, maka moral yang baik itu akan mendorong untuk menjadikan nurani manusia menjadi baik (budi nurani). Secara umum jika budi nurani itu sudah muncul maka budi pekerti yang sangat dibutuhkan untuk mencapai karakter yang baik akan berkembang dalam hidup manusia.
Dari pengertian diatas terlihat bahwa peran wawasan nusantara sangat besar dalam menumbuh kembangkan karakter dalam diri manusia. Dan peran wawasan nusantara terhadap pendidikan karakter bangsa ini sangat membantu dan bermanfaat.
BAB III
KESIMPULAN
1.      Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya , yang dilandasi Pancasila dan UUD 1945, Pancasila dan UUD 1945  merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka berdaulat dan bermartabat serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijakannya dalam mencapai tujuan nasional.
2.      Pendidikan karakter merupakan suatu pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini kepada anak-anak.
3.      Tujuan dari wawasan nusantara adalah mewujudkan kesatuan dalam segala aspek kehidupan nasional yaitu aspek alamiah dan aspek sosial.
Aspek alamiah meliputi hubungan manusia dengan alam dan manusia adalah makhluk yang wajib menjaga alam ini agar tetap lestari untuk menjaga alam ini perlu kesadaran manusia, kesadaran ini tidak akan terwujud tanpa adanya budi pekerti yang baik serta wawasan atau pandangan dalam melihat masa depan.
Aspek sosial meliputi hubungan antara manusia dengan manusia, hubungan antara manusia dengan manusia ini akan mudah untuk mencapai kesatuan, apabila dibarengi dengan kesadaran serta pemikiran yang jernih dan saling menghargai.
DAFTAR PUSTAKA
Kansil, CST & Christine, STK. 2005. Pendidikan Kewarganegaraan Di
Perguruan Tinggi. Jakarta: Pradnya Paramita.
Muslich, Masnur.2011.Pendidikan Karakter Menjawab Tantangan Krisis
Multidimensional. Jakarta: Bumi Aksara.
Ruminiati. 2011. Akulturasi Budaya Asli Indonesia suatu Kajian Multikulturalisme
Berbasis Riset. Malang: Penerbit Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Malang .
Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah: Skripsi,Tesis,
Desertasi, Artikel, Makalah, Tugas Akhir, Laporan Penelitian. Edisi Kelima.
Malang: Penerbit Universitas Negeri Malang.
comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar