BAB I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG
Adapun
yang melatar belakangi penulis dalam pembuatan makalah ini yaitu untuk
memberikan informasi dalam memecahkan suatu masalah melalui penelitian
deskriptif dan survey, ada beberapa jenis informasi yang bisa diperoleh
melalui penelitian deskriptif bagi pemecahan masalah.
Pertama,
informasi tentang keadaan saat ini. Bagaimana keadaan kita sekarang
,apa yang kita punyai, apa yang kita lakukan. Kedua, memberikan
informasi yang kita inginkan. Apa yang ingin kita capai, apa tujuan dan
sasaran kita. Ketiga,bagaimana sampai kesana, atau bagaimana
mencapainya. informasi yang dikumpulkan adalah pengalaman oranglain yang
mengalami atau menghadapi tuntutan dan kebutuhan yang sama. Mungkin
juga dilengkapi dengan pendapat para pakar yang punya pengalaman dalam
mencapai hal yang sama.
- RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini antara lain :
1. Bagaimanakah konsep penelitian deskriptif?
2. Apa sajakah jenis-jenis penelitian deskriptif?
3. Apakah yang dimaksud penelitian survai itu?
4. Bagaimanakah pengumpulan data survei itu?
5. Bagaimanakah hubungan dan perbedaan antara penelitian deskriptif dengan penelitian survai?
- TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan dalam makalah ini untuk :
1. Menjelaskan konsep penelitian deskriptif
2. Mengetahui jenis-jenis penelitian deskriptif
3. Menjelaskan pengertian penelitian survai
4. Menjelaskan cara pengumpulan data survei
5. Memberikan hubungan dan perbedaan antara penelitian deskriptif dengan penelitian survai
- MANFAAT PENULISAN
Adapun
manfaat dalam penulisan makalah ini yaitu memberikan informasi tentang
penelitian deskriptif dan survai kepada pembaca karena diharap bisa
diterapkan dalam kurikulum dan pembelajaran atau bisa juga bermanfaat
untuk meneliti fenomena-fenomena kehidupan yang ada.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Konsep Penelitian Deskriptif
a) Pengertian Penelitian deskriptif
Penelitian
deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan dengan tujuan utama
untuk memberikan gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara
objektif. Desain penelitian ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang dihadapi pada situasi sekarang. Penelitian deskriptif juga berarti penelitian yang dimaksudkan untuk menjelaskan fenomena atau karakteristik Individual, situasi atau kelompok tertentu secara akurat.
Dengan kata lain : Penelitian Deskriptif dilakukan untuk mendeskripsikan seperangkat peristiwa atau kondisi populasi saat ini. Penelitian deskriptif merupakan cara untuk menemukan makna baru, menjelaskan sebuah kondisi keberadaan, menentukan frekuensi kemunculan sesuatu, dan mengkategorikan informasi. Penelitian deskriptif dilakukan dengan memusatkan perhatian kepada aspek2 tertentu dan sering menunjukkan hubungan atara berbagai variabel.
b) Penelitian Deskriptif Diterapkan dalam Kurikulim dan Pembelajaran
Penelitian
deskriptif dalam bidang pendidikan dan kurikulum-pengajaran merupakan
hal yang penting, yaitu mendiskripsikan fenomena-fenomena kegiatan
pendidikan pembelajaran, implementasi kurikulum pada berbagai jenis,
jenjang dan satwa pendidikan.
Penelitian ini merupakan salah satu bentuk dari penelitian kuantitatif, dan boleh
dikatakan sebagai penelitian kuantitatif yang paling sederhana.
Penelitian deskriptif dapat juga ditujukan untuk mengadakan kajian yang
bersifat kualitatif.
2. Jenis-Jenis Penelitian Deskriptif
a) Survei
Survay adalah Suatu cara penelitian Deskriptif yang dilakukan terhadap sekumpulan objek yang biasanya cukup banyak dalam jangka waktu tertentu. Tujuan Survey adalah Untuk membuat Penilaian terhadap suatu
Kondisi dan Penyelenggaraan suatu program di masa sekarang dan hasilnya
digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan program tersebut.
b) Studi Kasus
Case Study (Studi Kasus) merupakan penelitian / penyelidikan yang mendalam ( indepth study ) tentang suatu aspek lingkungan social termasuk manusia didalamnya yg dilakukan sedemikian rupa sehingga menghasilkan gambaran yang terorganisasikan dengan baik dan lengkap.
Case Study
dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus
yang terdiri dari unit tunggal.Unit tunggal yang dimaksud dapat berarti
Satu Orang, Sekelompok Penduduk yang terkena suatu masalah, atau
Sekelompok Masyarakat di suatu daerah.
c) Studi Korelasi
Penelitian
Korelasional bertujuan untuk mengungkapkan hubungan Korelatif antar
Variabel walaupun TIDAK diketahui apakah hubungan tersebut merupakan
hubungan Sebab – Akibat atau bukan.Yang dimaksud Hubungan Korelatif
adalah Hubungan yang menyatakan adanya adanya perubahan pada satu
variabel yang diikuti oleh perubahan pada variabel yang lain. Dalam
hubungan korelatif dilihat keeratan hubungan antara kedua veriabel, oleh
karenanya dalam penelitian ini Harus Melibatkan paling sedikit Dua Variabel.
Dalam
study hubungan menunjukkan menunjukkan hubungan sebab akibat, tetapi
menunjukkan hubungan kesejajaran. Koofesien hubungan yang signifikan
berarti antara tinggi dengan berat badan menunjukkan adanya asosiasi
antara tinggi dengan berat badan, makin tinggi badan juga makin berat
badannya, makin pendek maka semakin ringan bobotnya, tidak berarti
tinggi badan mempengaruhi berat badan atau berat badan
mempengaruhi tinggi badan. Study hubungan tidak hanya dapat dilakukan
dua variable, tetapi juga dapat terhadap lebih dari dua variable.
d) Studi Perbandingan
Penelitian dengan menggunakan Metode Studi Perbandingan (Comparative Study) dilakukan dengan cara membandingkanPersamaan
dan Perbedaan sebagai fenomena untuk mencari Faktor-faktor apa /
Situasi bagaimana yang dapat menyebabkan timbulnyasuatu peristiwa
tertentu.Study ini dimulai dengan mengadakan pengumpulan fakta tentang faktor – faktor yang menyebabkan timbulnya suatu gejala tertentu,kemudian dibandingkan.
Setelah
mengetahui persamaan dan perbedaan penyebab, selanjutnya ditetapkan
bahwa sesuatu factor yang menyebabkan munculnya suatu gejala pada objek
yang diteliti, itulah yang sebenarnya yang menyebabkan munculnya gejala tersebut. Atau dengan memperbandingkan Faktor atau Variabel mana yang paling berpengaruh terhadap perubahan yang terjadi pada hasil penelitian yang sedang dilakukan.
e) Studi Prediksi
Study
Prediksi ini digunakan untuk memperkirakan tentang kemungkinan
munculnyasuatu gejala berdasarkan gejala lain yang sudah muncul dan
diketahui sebelumnya
Contoh :
“Kemungkinan keberhasilan penurunan angka kematian bayi berdasarkan pada besarnya cakupan imunisasi”.
Dalam bidang Kesehatan, Studi Prediksi digunakan untuk :
a) Membuat perkiraan terhadap suatu atribut dari atribut lain.
Contoh :
Memperkirakan “penurunan angka kematian akibat kecelakaan” dari berlakunya “aturan penggunaan helm standart” bagi semua pengendara motor.
b) Membuat perkiraan terhadap auatu atribut dari hasil pengukuran.
Contoh :
Memperkirakan kemungkinan “wabah diare” dari hasil “pemeriksaan air minum” penduduk.
c) Membuat perkiraan terhadap suatu pengukuran dari suatu atribut.
Contoh :
Memperkirakan “Status Gizi Balita” dari “Tingkat Sosial Ekonomi” orang tua mereka.
d) Membuat perkiraan terhadap pengukuran dari pengukuran lain.
Contoh :
Memperkirakan “status gizi” dari “pengukuran berat badan perumur” pada balita.
f) Studi Evaluasi
Penelitian Evaluasi dilakukan untuk menilai suatu program yang sedang atau sudah dilakukan.
Misalnya :
Penelitian
evaluasi tentang perkembangan pelayanan puskesmas, penelitian tentang
program pemberantasan penyakit menular, penelitian evaluasi tentang
program perbaikan gizi, penelitian evaluasi tentang cakupan pelayanan
imunisasi balita, penelitian evaluasi tentang mutu layanan fasilitas
kesehatan dll. Hasil dari penelitian ini digunakan untuk perbaikan atau peningkatan program – program tersebut. Dalam
mengolah atau menganalisa data pada desain studi evaluasi ini hanya
menggunakan statistik sederhana saja, misalnya analisa presentase saja.
3. Pengertian Penelitian Survai
Survey
digunakan untuk mengumpulkan data untuk konfirmasi tentang populasi
yang besar dengan menggunakan sample yang relative kecil. Populasi
tersebut bisa berkenaan dengan orang, instansi, lembaga, organisasi,
dll. Survey ditujukan untuk memperoleh gambaran umum tentang
karakterisyik populasi seperti komposisi masyarakat berdasarkan kelompok
usia, jenis kelamin, agama, pekerjaan, pendidikan dll.dapat juga
berkenaan dengan sikap, nilai, cita-cita, kebiasaan, dll.
Dalam
pendidikan dan kurikulum pembelajaran, survey digunakan unnuk
menghimpun data tentang siswa, seperti : sikap, minat, dan kebiasaan
belajar, hubungan dan pergaulan antar siswa, hobi dan penggunaan waktu
senggang, cita-cita dan rencana karir dan lain-lain. Survai juga
digunakan untuk mengumpulkan data tentang guru, seperti: latar belakang
social ekonomi, pendidikan dan pengalaman, sikap, minat dan kepedulian
mereka tentang masalah-masalah pendidikan, kinerja mereka dalam
pelaksanaan mengajar, membimbing dan membeerikan pelatihan pada siswa,
pelaksanaan tugas administrative, pengabdian dan kerja sama dengan
masyarakat.
Data
tentang keadaan dan perkembangan sekolah juga dapat dihimpun melalui
survey, seperti data tentang: jumlah siswa, guru, tata usaha, jumlah dan
kondisi ruang kelas, kantor, laboratorium, perpustakaan jumlah dan
jenis buku, media pembelajaran, alat dan ba\han praktikum, alat dan
latihan ketrampilan.
4. Pengumpulan data survai
Pengumpulan
data dalam survey dapat dilakukan melalui beberapa cara yaitu,
wawancara langsung, wawancara melalui telepon, pengedaran angket kepada
kelompok secara langsung, pengiriman angket melalui pos.
Wawncara
langsung merupakan cara yang cukup efektif, sebab data akan diperoleh
secara lengkap, pertanyaan, pertanyaan yang kurang jelas atau meragukan
dapat dijelaskan dan hasilnya dapat diperoleh saat itu juga. Sedangkan
wawancara melalui telepon hamper sama dengan wawancara langsung, data
dikumpulkan melalui tanya jawab secara lisan, walaupun tidak berhadapan
langsung. Dilihat dari segi biaya, cara ini dipandang lebih hemat,
meskipun biaya telepon tinggi tetapi masih dibawah biaya transportasi
dan akomodasi kalau pewawancara dating langsung.
Pengedaran
angket kepada kelompok merupakan cara yang sangat ampuh, sebab dalam
waktu yang relative singkat jawaban dari sejumlah responden dapat
diperoleh. Pengedaran angket kepada kelompok dapat dilakukan apabila
respondennya guru, siswa, karyawan dll. Sedangkan pengedaran angket
melalui pos adalah yang paling murah hanya dengan biaya sebesar prangko
pos sejumlah besar angket dapat dikirimkan kepada para responden.
5. Hubungan dan Perbedaan Antara Penelitian Deskriptif dengan Penelitian Survai
Diantara
para ahli dan penulis buku penelitian, terdapat perbedaan pendapat,
tentang metode deskriptif terutama dalam hubungannya dengan metode
survey. Ada yang memandang sama ada juga yang membedakannya. Mereka yang
memandang sama ada yang lebih suka menggunakan metode deskripif, tetapi
ada juga yang lebih suka menggunakan metode survey. Diantara yang
membedakan ada yang memandang metode deskriptif lebih luas, metode
survey sebagian dari metode deskriptif, dan sebaliknya ada yang
memandang metode deskriptif bagian dari survey.penulis setuju dengan
penggunaan nama metode deskriptif, metode deskriptif lebih luas dari
metode survey, metode survey merupakan bagian dari metode deskriptif.
Ada beberapa alas an mengapa setuju dengan pandangan tersebut,
1) Diskriptif
atau penggambaran apa adanya merupakan hal yang alamiah dan sesuai
dengan kenyataan kehidupan, manusia hidup apa adanya
2) Penelitian deskriptif mempunyai makna yangb lebihluas,mencakup deskriptif kuantitatif dan kualitatif
3) Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang besar dari penelitian-penelitian non eksperimental.
4) Bagi para peneliti pemula lebih cocok memulai pengembangan kemampuan penelitiannya dengan penelitian deskriptif.
BAB III
PENUTUP
- SIMPULAN
Penelitian deskriptif untuk memecahkan masalah, jenis informasi yang digali dengan penelitian deskriptif yaitu
study kasus, study korelasi, study perbandingan, study evaluasi, study
prediksi. Sedangkan penelitian survey digunakan untuk mengumpulkan data
untuk konfirmasi tentang populasi yang besar dengan menggunakan sample
yang relative kecil. Populasi tersebut bisa berkenaan dengan orang,
instansi, lembaga, organisasi, dll. Pengumpulan data survey melalui
wawncara, wawancara melalui telepon, angket, angket melalui pos.
Perbedaan
survey dengan deskriptif yaitu memandang metode deskriptif lebih luas
sedangkan metode survey sebagian dari metode deskriptif. Dan sebaliknya
ada yang memandang metode deskriptif bagian dari survey.
- SARAN
Dalam
penyusunan makalah ini penulis telah berusaha mencapai hasil yang
sempurna, namun kaerena teterbatasan pencarian data dan penulis dalam
menyusun makalah ini. Maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian.
DAFTAR PUSTAKA
· Andini, Nirmala dan Aditya Pratama. 2003. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya : Prima Media.
· Dr. B. Sandjaja, MSPH & Albertus Heriyanto, M.Hum 2006 Panduan Penelitian. Jakarta : Prestasi Pustaka.
· Sukmadinata, Nana Syaodih. 2005. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.
· Prof. Dr. S. Nasution, MA. 2003. Metode Research. Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar