Kamis, 25 April 2013

MAKALAH ALINEA



1.     PENDAHULUAN
Berbicara mengenai karangan, baik yang berupa karangan pendek maupun panjang, kita harus berbicara mengenai beberapa hal di sekitar karangan tersebut. Pertama adalah topik yang menjadi isi karangan. Kedua adalah struktur pengorganisasian karangan. Kemudian, menyusul pengisian struktur karangan (bab, subbab, dan alinea).
Inti pembicaraan tulisan ini hanyalah sedikit dari sekian masalah di sekitar karangan, yaitu pengembangan alinea dengan segala aspek-aspeknya. Misalnya, pengertian serta fungsi alinea, struktur dan jenis-jenis alinea, kriteria alinea yang baik serta beberapa cara pengembangan alinea.
2.     PEMBAHASAN
A.   Pengertian Alinea
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi ke-3, dari terbitan Departemn Pendidikan Nasional tertera penjelasan bahwa alinea adalah bagian wacana yang mengungkapkan suatu pikiran yang lengkap atau satu tema yang dalam ragam tulis ditandai oleh baris pertama yang menjorok kedalam atau jarak spasi yang lebih. Dalam kamus tersebut alinea diartikan pula sebagai paragraf.
Sumber lain mengatakan bahwa Alinea atau Paragraf adalah seperangkat kalimat yang berkaitan satu sama lain, membentuk satu kesatuan untuk mengungkapkan atau mengemukakan satu gagasan pokok.[1]
Ada beberapa ciri atu karakteristik alinea antara lain, sebagai berikut:
1)       Setiap alinea mengandung makna, pesan, pikiran, atau ide pokok yang relevan dengan ide pokok keseluruhan karangan;
2)      Alinea umumnya dibangun oleh sejumlah kalimat;
3)      Alinea adalah satu kesatuan ekspresi pikiran;
4)      Alinea adalah kesatuan yang koheren dan padat.
B.   Fungsi Alinea
Tersirat beberapa fungsi alinea, yaitu:
1)      Sebagai penampung dari sebagian kecil jalan pikiran atau ide pokok keseluruhan karangan;
2)      Memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok;
3)      Memungkinkan pengarang melahirkan jalan pikirannya secara sistematis;
4)      Mengarahkan pembaca dalam mengikuti alur pikiran pengarang serta memahaminya;
5)      Sebagai alat penyampai pikiran;
6)      Sebagai penanda pikiran baru dimulai.
Dalam rangka keseluruhan karangan, alinea sering juga digunakan sebagi pengantar, transisi atu peralihan dari satu bab ke bab lainnya. Bahkan, tidak jarang alinea digunakan sebagai penutup. Di sini, alinea berfungsi sebagai pengantar, transisi, dan konklusi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa alinea berfungsi sebagai berikut :
1)      Sebagai penampung dari sebagian kecil jala pikiran atau ide pokok keseluruhan karangan .
2)      Memudahkan pemahaman jalan pikiran atau ide pokok pengarang.
3)      Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikirn secara sistematis.
4)      Pedoman bagi pembaca untuk mengikuti dan memahami alur pikiran pengarang.
5)      Sebagai penyampai pikiran atau ide pokok pengarang kepada pembaca.sebagai penanda bahwa piiran baru dimulai
6)      Dalam rangka keseluruhan karangan,alinea dapat berfungsi sebagi pengantar,transisi,dan penutup (konklusi).
C.   Unsur-unsur Alinea
Alinea adalah satu kesatuan ekspresi yang terdiri atas seperangkat kalimat yang dipergunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan jalan pikirannya kepada para pembaca. Supaya pikiran tersebut dapat diterima oleh pembaca, alinea harus tersusun secara logis-sistematis. Alat bantu untuk menciptakan susunan logis-sistematis itu adalah unsur-unsur penyusun alinea, yaitu:transisi (transition), kalimat topik (topic sentence), kalimat pengembang (development sentence), dan kalimat penegas (punch-line).
Keempat unsur penyusun alinea tersebut,  terkadang muncul secara bersamaan, terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea. Berikut adalah pembagiannya:
1)      Alinea yang Memiliki Empat Unsur
Susunan alinea jenis ini terdiri atas :
a.       Tarnsisi (berupa kata, kelompok kata, atau kalimat);
b.      Kalimat topik;
c.       Kalimat pengembang;
d.      Kalimat penegas.
2)      Alinea yang Memiliki Tiga Unsur
Alinea jenis ini terdiri atas :
a.       Transisi (berupa kata,kelompok kata,atau kalimat);
b.      Kalimat topik;
c.       Kalimaat pengembang.
3)      Alinea yang Memiliki Dua Unsur
Alinea jenis ini terdiri atas :
a.       Kalimat topik;
b.      Kalimat pengembang.
Dari sebuah karya tulis tentu dibutuhkan beberapa alinea untuk menjadikannya sempurna, sehingga dibutuhkan penghubung antar alinea satu dengan alinea berikutnya. Berikut adalah bentuk-bentukya:
1)      Transisi (mata rantai penghubung)
Transisi berfungsi sebagai penghubung jalan pikiran dua alinea yang berdekatan.
Tarnsisi tidak harus selalu ada dalam setiap alinea. Kehadiran transisi dalam alinea bergantung pada pertimbangan pengarang. Bila pengarang merasa perlu ada tarnsisi demi kejelasan informasi, transisi wajar ada. Sebaliknya, bila pengarang bisa mengekspresikan ide pokoknya dengan jernih tanpa transisi, transisi tidak perlu hadir dalam alinea tersebut.
2)      Kalimat Topik
Ada berbagai istilah yang sama maknanya dengan kalimat topik. Dalam bahasa inggris, kita mengenal istilah-istilah, major point, main idea, central idea, dan topic sentence. Keempat-empatnya bermakna sama mengacu kepada pengertian kalimat topik. Dalam bahasa Indonesia, kita pun mengenal istilah-istilah, seperti pikiran utama, pokok pikiran, ide pikiran, dan kalimat pokok. keempat-empatnya juga mengandung makna yang sama, yaitu mengacu pada kalimat topik.
Kalimat topik adalah perwujudan pernyataan ide pokok alinea dalam bentuk umum atau abstrak.
Contoh: Sial benar saya hari ini.
Menyatakan kesialan seseorang. Kesialan tersebut baru berupa pernyataan abstrak yang harus diuraikan kedalam contoh-contoh yang konkret.
3)       Kalimat Pengembang
Sebagian besar, kalimat-kalimat yang terdapat dalam suatu alinea termasuk kalimat pengembang.
Susunan kalimat pengembang tidak sembarangan. Urutan kalimat pengembang sebagai perluasan pemaparan ide pokok yang bersifat abstrak menuruti hakikat ide pokok. Pengembangan kalimat topic yang bersifat kronologis, biasanya menyangkut hubungan antara benda atau kejadian dan waktu. Urutannya masa lalu, kini, dan yang akan datang.
Bila pengembangan kalimat topik berhubugan dengan jarak (spacial), hal ini biasanya menyangkut hubungan antara benda, peristiwa atau hal, dan ukuran jarak. Bila pengembangan kalimat topik berhubungan dengan sebab akibat, kemungkinan urutannya sebab dinyatakan lebih dahulu, lalu diikuti akibatya. Penyusunan urutan kalimat pengembang yang berdasarkan urutan nomornya dimulai dari kejadian pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.
D.   Jenis-Jenis Alinea
Berdasarkan penempatan ide pokok pada alinea, dapat ditentukan jenis alinea yang akan dibuat, yaitu sebagai berikut:
1)      Alinea deduktif
Apabila ide pokok di tempatkan pada bagian awal alinea,maka alinea ini disebut deduktif.
2)      Alinea induktif
Apabila ide pokoknya ditempatkan pada bagian akhir,maka alinea ini disebut induktif.
3)      Alinea campuran
Alinea yang ide pokoknya secara simultan ditempatkan pada bagian awal dan akhir disebut alinea campuran. Biasanya ide yang terdapat pada bagian akhir merupakan pengulangan ide yang terdapat pada bagian awal.
4)      Alinea deskriptif
Pada jenis alinea ini ide pokok tidak ditempatkan pada salah satu kalimat yang membangun alinea karena tidak ada satu pun yang lebih penting daripada ide lainnya.
2.      KESIMPULAN
Ditinjau dari segi kalimat dan ide yang terkandung di dalamnya,alinea dapat didefinisikan sebagai berikut. Alinea adalah seperangkat kalimat yang mengandung sekelompok ide yang saling berkaitan dan bernaung di bawah satu ide pokok. Ditinjau dari segi penampilannya dalam suatu wacana, alinea adalah bagian wacana yang ditandai oleh baris pertama yang menjorok ke dalam atau oleh jarak spasiyang lebih dari jarak spasi baris kalimat-kalimat lainnya.
Berdasarkan penempatan ide pokok pada alinea, alinea dibagi menjadi 4 jenis yaitu alinea deduktif, alinea induktif, alinea campuran, alinea deskriptif.dan berdasarkan cara mengembangkan ide dan alat bantu yang digunakan untuk menjaga kesinambungan pengungkapan ide atu keruntunan ide dapat dibagi dalam sepuluh bagian, diantaranya alinea definisi, alinea contoh, alinea perbandingan, alinea analogi, alinea klimaks atu induktif, alinea anti klimaks atu deduktif, alinea campuran alinea sebab-akibat, alinea proses, alinea deskriptif.
Untuk menyusun alinea secara logis-sistematis diperlukan alat bantu berupa unsur-unsur penyusun alinea, seperti transisi (transition), kalimat topik (topic sentence), kalimat pengembang (development sentence), dan kalimat penegas (punch-line) keempat unsur penyusun alinea tersebut, terkadang muncul secara bersamaan, terkadang pula hanya sebagian yang muncul dalam sebuah alinea.
comments

Tidak ada komentar:

Posting Komentar