Angin adalah
udara yang bergerak yang diakibatkan oleh rotasi bumi dan juga karena
adanya perbedaan tekanan udara di sekitarnya. Angin bergerak dari tempat
bertekanan udara tinggi ke bertekanan udara rendah. Apabila
dipanaskan, udara memuai. Udara yang telah memuai menjadi lebih ringan
sehingga naik. Apabila hal ini terjadi, tekanan udara turun kerena
udaranya berkurang. Udara dingin di sekitarnya mengalir ke tempat yang
bertekanan rendah tadi. Udara menyusut menjadi lebih berat dan turun ke
tanah. Di atas tanah udara menjadi panas lagi dan naik kembali. Aliran
naiknya udara panas dan turunnya udara dingin ini dinamanakan konveksi. Berikut ini adalah macam-macam angin:
Macam angin akibat sirkulasi udara setempat :
Angin Laut
Angin laut
(bahasa Inggris: sea breeze) adalah angin yang bertiup dari arah laut ke
arah darat yang umumnya terjadi pada siang hari dari pukul 09.00 sampai
dengan pukul 16.00 di daerah pesisir pantai. Angin ini biasa
dimanfaatkan para nelayan untuk pulang dari menangkap ikan di laut.
Angin laut ini terjadi pada siang hari. Dikarenakan kapasitas panas yang
lebih besar pada air daripada daratan, sinar matahari memanasi darat
lebih cepat daripada laut. Ketika suhu permukaan daratan meningkat pada
siang hari, udara di atas permukaan darat meningkat pula akibat
konduksi. Tekanan udara di atas daratan menjadi lebih rendah karena
panas, sedangkan tekanan udara di lautan cenderung masih lebih tinggi.
Akibatnya terjadi gradien tekanan dari lautan yang lebih tinggi ke
daratan yang lebih rendah. Hal ini menyebabkan terjadinya angin laut,
dimana kekuatannya sebanding dengan perbedaan suhu antara daratan dan
lautan. Namun, jika ada angin lepas pantai yang lebih kencang dari 8
km/jam, maka angin laut tidak terjadi.
Angin Darat
Angin darat
(bahasa Inggris: land breeze) adalah angin yang bertiup dari arah darat
ke arah laut yang umumnya terjadi pada saat malam hari dari jam 20.00
sampai dengan jam 06.00 di daerah pesisir pantai. Angin jenis ini
bermanfaat bagi para nelayan untuk berangkat mencari ikan dengan perahu
bertenaga angin sederhana. Pada malam hari daratan menjadi dingin lebih
cepat daripada lautan, karena kapasitas panas tanah lebih rendah
daripada air. Akibatnya perbedaan suhu yang menyebabkan terjadinya angin
laut lambat laun hilang dan sebaliknya muncul perbedaan tekanan yang
berlawanan karena tekanan udara di atas lautan yang lebih panas itu
menjadi lebih rendah daripada daratan, sehingga terjadilah angin darat,
khususnya bila angin pantai tidak cukup kuat untuk melawannya.
Angin Gunung
Angin gunung adalah angin yang bertiup dari gunung menuju lembah, yang terjadi saat sore hari / matahari mulai terbenam.Ketika
sore hari (matahari mulai terbenam), gunung telah mendingin sedang
lembah masih panas (dalam proses mengeluarkan panas). Sehingga suhu di
lembah lebih panas dari pada suhu di gunung. Hal ini mengakibatkan,
udara panas dari lembah naik dan digantikan oleh udara dingin dari
gunung, sehingga terjadi aliran udara (angin) dari gunung menuju
lembah.
Angin Lembah
Angin lembah adalah angin yang bertiup dari lembah menuju gunung, yang terjadi saat matahari terbit. Ketika
matahari terbit, gunung adalah daerah yang pertama kali mendapat panas
dan sepanjang hari selama proses tersebut gunung mendapat energi panas
lebih banyak daripada lembah. Sehingga suhu di gunung lebih tinggi dari
pada suhu di lembah gunung. Hal ini mengakibatkan, udara panas dari
gunung naik dan digantikan oleh udara dingin dari lembah, sehingga
terjadi aliran udara (angin) dari lembah menuju gunung.
Macam-macam angin akibat sirkulasi udara global :
Angin Pasat
Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). Terdiri dari Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara dan Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan. Angin passat terjadi bila terjadi perbedaan densitas udara di daerah sekitar lintang 30 derajat (baik lintang utara maupun selatan yang bertekanan maksimum dan sekitar lintang 10 derajat yang bertekanan minimum. Akibatnya di belahan bumi utara, angin akan menyerong ke kanan, sedangkan di belahan bumi selatan, angin akan menyerong ke kiri
Angin passat adalah angin bertiup tetap sepanjang tahun dari daerah subtropik menuju ke daerah ekuator (khatulistiwa). Terdiri dari Angin Passat Timur Laut bertiup di belahan bumi Utara dan Angin Passat Tenggara bertiup di belahan bumi Selatan. Angin passat terjadi bila terjadi perbedaan densitas udara di daerah sekitar lintang 30 derajat (baik lintang utara maupun selatan yang bertekanan maksimum dan sekitar lintang 10 derajat yang bertekanan minimum. Akibatnya di belahan bumi utara, angin akan menyerong ke kanan, sedangkan di belahan bumi selatan, angin akan menyerong ke kiri
Angin Muson
Angin muson
adalah angin yang berhembus secara periodik (minimal 3 bulan) dan antara
periode yang satu dengan yang lain polanya akan berlawanan yang
berganti arah secara berlawanan setiap setengah tahun. Biasanya pada
setengah tahun pertama bertiup angin darat yang kering dan setengah
tahun berikutnya bertiup angin laut yang basah.
Pada bulan
Oktober – April, matahari berada pada belahan langit Selatan, sehingga
benua Australia lebih banyak memperoleh pemanasan matahari dari benua
Asia. Akibatnya di Australia terdapat pusat tekanan udara rendah
(depresi) sedangkan di Asia terdapat pusat-pusat tekanan udara tinggi
(kompresi). Keadaan ini menyebabkan arus angin dari benua Asia ke benua
Australia.
Di Indonesia
angin ini merupakan angin musim Timur Laut di belahan bumi Utara dan
angin musim Barat di belahan bumi Selatan. Oleh karena angin ini
melewati Samudra Pasifik dan Samudra Hindia maka banyak membawa uap air,
sehingga di Indonesia terjadi musim penghujan. Musim penghujan meliputi
seluruh wilayah indonesia, hanya saja persebarannya tidak merata. makin
ke timur curah hujan makin berkurang karena kandungan uap airnya makin
sedikit.
Pada bulan
April-Oktober, matahari berada di belahan langit utara, sehingga benua
Asia lebih panas daripada benua Australia. Akibatnya, di asia terdapat
pusat-pusat tekanan udara rendah, sedangkan di australia terdapat
pusat-pusat tekanan udara tinggi yang menyebabkan terjadinya angin dari
australia menuju asia.
Angin Munson
dibagi menjadi 2, yaitu Munson Barat atau dikenal dengan Angin Musim
Barat dan Munson Timur atau dikenal dengan Angin Musim Timur
- Angin Musim Barat
Angin Musim
Barat/Angin Muson Barat adalah angin yang mengalir dari Benua Asia
(musim dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah
hujan yang banyak di Indonesia bagian Barat, hal ini disebabkan karena
angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan samudra. Contoh
perairan dan samudra yang dilewati adalah Laut China Selatan dan Samudra
Hindia. Angin Musim Barat menyebabkan Indonesia mengalami musim
hujan. Angin ini terjadi pada bulan Desember, januari dan Februari, dan
maksimal pada bulan Januari dengan kecepatan minimum 3 m/s.
- Angin Musim Timur
Angin Musim
Timur/Angin Muson Timur adalah angin yang mengalir dari Benua Australia
(musim dingin) ke Benua Asia (musim panas) sedikit curah hujan (kemarau)
di Indonesia bagian Timur karena angin melewati celah- celah sempit dan
berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria). Ini yang
menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau. Terjadi pada bulan Juni,
Juli dan Agustus, dan maksimal pada bulan Juli.
Angin Fohn
Angin
Fohn/angin jatuh adalah angin yang terjadi seusai hujan Orografis. angin
yang bertiup pada suatu wilayah dengan temperatur dan kelengasan yang
berbeda. Angin Fohn terjadi karena ada gerakan massa udara yang naik
pegunungan yang tingginya lebih dari 200 meter di satu sisi lalu turun
di sisi lain. Angin Fohn yang jatuh dari puncak gunung bersifat panas
dan kering, karena uap air sudah dibuang pada saat hujan
Orografis. Biasanya angin ini bersifat panas merusak dan dapat
menimbulkan korban. Tanaman yang terkena angin ini bisa mati dan manusia
yang terkena angin ini bisa turun daya tahan tubuhnya terhadap serangan
penyakit.
Angin fohn
atau angin lokal atau angin terjun adalah angin yang terjadi apabila ada
gerakan massa udara yang menaiki suatu pegunungan dengan ketinggian
lebih dari 200 meter. Massa udara yang mencapai puncak pegunungan akan
mengalami kondensasi dan akhirnya timbul hujan pada satu sisi lereng.
Adapun pada lereng yang lain tidak terjadi hujan karena terhalang
tingginya pegunungan. Daerah yg tidak mengalami hujan disebut daerah
bayangan hujan.
Pada daerah
bayangan hujan itu angin dari atas pegunungan akan bergerak menuruni
lereng pegunungan dengan kecepatan tinggi. Hal itu menyebabkan naiknya
suhu udara, karena setiap turun 100 meter udara naik 1 °C. Dengan
demikian angin yang turun bersifat panas dan kering. Angin itulah yang
disebut angin fohn. Angin fohn yang terjadi di Indonesia antara lain
sebagai berikut:
- Angin Bahorok (Deli, Sumatera Utara)
- Angin Kumbang (Cirebon, Jawa Barat)
- Angin Gending (Pasuruan, Jawa Timur)
- Angin Brubu (Makassar, Sulawesi Selatan)
- Angin Wambraw (Biak, Irian Jaya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar